Maka, pasti kita akan mendapatkan balasan yang terbaik dari-Nya. Sebagaimana hadits dalam riwayat Abu Hurairah, Rasulullah Saw. bersabda, yang artinya “Saat seorang pria sedang berjalan, tiba-tiba ia mendapati sebuah dahan berduri yang menghalangi jalan. Kemudian ia menyingkirkannya. Maka Allah bersyukur kepadanya dan mengampuni dosa-dosanya”.
Kita mengimani bahwa Rasulullah SAW diutus sebagai rahmat (yang memberikan kebaikan) bagi seluruh alam (rahmatan lil ‘alamin). Dengan demikian, apapun konsep beliau tentang sikap seorang muslim terhadap tempat tinggalnya (negaranya), sudah pasti mendatangkan kebaikan bagi negara tersebut.
Oleh karena itu, marilah kita mulai dari diri sendiri. Perbaiki diri, tanamkan nilai-nilai kebaikan dalam bermasyarakat, jaga perasaan setiap orang yang berada di sekitar kita agar mereka nyaman dengan apa yang kita lakukan.
Sehingga akan muncul suasana rasa kebersamaan saling menghargai, menghormati dan menyayangi yang menjadi landasan dari semangat persatuan dan kesatuan kita di dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Penulis: Pahrurrozi, M.Pd.I Tenaga Pengajar Fakultas Tarbiyah UIN Mataram












