MATARAM – Tiga perempuan pemandu lagu (Partner Song) di kafe remang-remang di Mataram, Nusa Tenggara Barat, diamankan dalam razia Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) yang digelar tim gabungan Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) dan Satuan Reserse Narkoba (Sat Resnarkoba) Polresta Mataram, Sabtu malam (01/02/2025).
Dua di antara mereka, WS (19) asal Lombok Timur dan FAIP (24) asal Jawa Barat, terbukti positif menggunakan narkoba jenis Methamphetamine setelah menjalani tes urine. Sementara satu perempuan lainnya, L (28) asal Jawa Barat, diamankan karena diduga mengonsumsi obat-obatan keras yang seharusnya hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.
Ketiganya diketahui bekerja di dua tempat hiburan malam yang berbeda di Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram. WS bekerja sebagai pemandu lagu di Cafe A, sementara FAIP dan L bekerja di Cafe P.
Operasi KRYD ini bertujuan untuk mencegah peredaran narkotika, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, serta mengantisipasi Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), terutama dalam perekrutan pekerja di bawah umur di tempat hiburan malam.
Kasat Reskrim Polresta Mataram, AKP Regi Halili, S.Tr.K., S.I.K., dan Kasat Resnarkoba, AKP I Gusti Ngurah Bagus Suputra, S.H., M.H., yang memimpin operasi tersebut, menjelaskan bahwa KRYD juga dilakukan untuk menciptakan kondisi aman dan kondusif menjelang bulan suci Ramadan 1446 H.
“Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk menekan angka kejahatan dan peredaran narkoba, tetapi juga sebagai langkah preventif dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, khususnya menjelang bulan puasa,” ujar kedua perwira tersebut.
Polresta Mataram akan terus mengintensifkan razia di berbagai titik rawan untuk menciptakan situasi yang kondusif di wilayahnya. Langkah ini diharapkan dapat meminimalisir potensi gangguan keamanan, terutama yang berkaitan dengan penyalahgunaan narkoba dan eksploitasi pekerja di tempat hiburan malam.
Ketiga perempuan yang diamankan dalam operasi ini masih dalam pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan langkah hukum selanjutnya.
