Sementara itu, Juara ketiga berhasil direbut oleh Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda NTB. Hasil ini menunjukkan bahwa kemampuan menembak tidak hanya terfokus pada unit-unit operasional, tetapi juga merata di berbagai satuan kerja di lingkungan Polda NTB.
Kepala Satuan Brimob Polda NTB, yang diwakili, menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh peserta. “Lomba ini adalah cerminan dari kesiapan dan profesionalisme kita sebagai anggota Polri. Selamat kepada seluruh pemenang, dan terima kasih atas partisipasi aktif yang telah menunjukkan sinergitas kita semua,” ujarnya.
Pentingnya Lomba Menembak dalam Peningkatan Kapasitas Anggota Polri
Lomba menembak tidak hanya sekadar ajang kompetisi, namun memiliki nilai strategis yang mendalam bagi institusi Polri. Kemampuan menembak yang handal adalah salah satu kompetensi dasar yang wajib dikuasai setiap anggota kepolisian. Hal ini relevan dengan tugas dan tanggung jawab mereka dalam menjaga keamanan, menegakkan hukum, serta melindungi masyarakat.
Melalui kegiatan seperti ini, personel Polri dapat mengasah keterampilan mereka, melatih konsentrasi, ketenangan, serta pengambilan keputusan dalam situasi tekanan. Selain itu, lomba menembak juga menjadi wadah untuk membangun esprit de corps atau semangat kebersamaan di antara para anggota, baik dalam satu unit maupun antarunit dalam jajaran Polda NTB. Sinergitas TNI-Polri dan lembaga daerah juga terlihat jelas dari partisipasi aktif dalam acara ini, yang memperkuat hubungan baik antarinstansi dalam menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif di wilayah Nusa Tenggara Barat.
Dengan semangat Hari Bhayangkara ke-79, diharapkan seluruh jajaran kepolisian di NTB terus meningkatkan profesionalisme dan pengabdiannya kepada masyarakat, demi terwujudnya keamanan dan ketertiban yang berkesinambungan.












