Panitia Pastikan Kesiapan Gelaran HB ke-72 NW dan Mukernas PBNW di Mataram

Spirit HADI NW dan Mukernas XV NW memberi energi agar kita tidak fasif, tidak tidur apalagi kabur dari perjuangan. Apalagi zaman sekarang tugas kita tidak sepahit dan se-extreme saat belum kita merdeka. Kerja kita saat ini tidak berat-berat amat. Kita hanya memikirkan bagaimana peningkatan SDM dan ekonomi ummat. Kalau masa sebelum Indonesia merdeka.

Maka rumusan kerja yang dihadirkan oleh para pengurus Nahdlatul Wathan dapat menghadirkan program kerja yang mendukung Asta Cita Presiden RI, Juga Asta Cita Protas Kementerian Agama RI, Delapan program prioriitas Kemenag, meliputi: (1) Meningkatkan Kerukunan dan Cinta Kemanusiaan; (2) Penguatan Ekoteologi; (3) Layanan Keagamaan Berdampak; (4) Mewujudkan Pendidikan Unggul, Ramah, dan Terintegrasi; (5) Pemberdayaan Pesantren; (6) Pemberdayaan Ekonomi Umat; (7) Sukses Haji; dan (8) Digitalisasi Tata Kelola, sekaligus dapat membantu mengembangkan Provinsi NTB Makmur mendunia yang tertuang dalam program taktis organisasi yang dirumuskan dalam musyawarah kerja nasional NW yang kelimabelas.

Maka bila kita bercermin pada bagaimana pahit getirnya para founding father negeri ini saat memulai, kita tidak akan cengeng apalagi cepat menyerah. Kita bahkan akan terobsesi dengan perjuangan mereka para pahlawan bangsa dalam mempertahankan kedaulatan NKRI tercinta.

Tentu dengan bekerja, berkarya, memberi arti untuk negeri. Kita perkuat pendidikan anak bangsa, kita perkokoh persatuan dan kesatuan bangsa tentu dengan bahu membahu meningkatkan SDM yang berkualitas dan kreatif-inovatif.

Keutuhan bangsa adalah dambaan kita semua. Meskipun terdengar sedikit sepele, keutuhan bangsa seperti apa? Tapi bagaimana kita mengaplikasikan dalam keseharian dalam bentuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab kita masing-masing sesuai bidang dan masing-masing.

Bisa kita bayangkan bagaimana beruntungnya kita semua sekiranya keutuhan bangsa ini kita bisa wujudkan. Tidak akan ada bangsa asing yang berani merendahkan Indonesia tercinta. Bangsa-bangsa lain akan respek dan apresiasi untuk Indonesia yang lebih baik.

Baca Juga :  Tim Resmob Polresta Mataram Ringkus Pelaku Residivis Curanmor, 6 Unit Motor Diamankan!

Keutuhan bangsa tentu bukan sekedar keutuhan dalam bentuk fisik kekuatan militer Indonesia yang disecure oleh tentara dan polisi. Tapi keutuhan dalam spiritual dan mental, termasuk kuakutas SDM yang terus kita bangun. Saling berinteraksi, bersosialisasi satu sama lain. Saling mengingatkan tentang pentingnya kompak Utuh Bersatu.

Nahdlatul Wathan sebagai organisasi masyarakat (ormas) Islam yang aktif membangun SDM ummat harus terus didukung dan diapresiasi segala gerakan dan programnya. Karena ormas yang didirikan oleh Pahlawan Nasional asal NTB itu berkiprah nyata sejak 72 tahun lalu. Bahkan semakin bertambah usia ormas berlambang bulan bintang sinar lima itu, semakin pesat pula mencetak geneasi Islam yang soleh solehah, berilmu dan beradab.

Baca Juga :  Patroli Blue Light: Upaya Polsek Kediri Tingkatkan Keamanan Warga

Kontribusi utama Sultonul Auliya Almagfurulah Maulanasyaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid Al-Anfenani sangat besar membangun generasi bangsa yang beriman dan berilmu pengetahuan lewat organisasi NW yang didirikannya pada 1 Maret 1953 silam. Karena setiap tahunnya lembaga Pendidikan NW yang jumlahnya ribuan itu terus menamatkan puluhan ribu santri di seluruh Nusantara.

Bermula dari Bermi Pancor Lombok Timur, Sang Abul Madaris itu merintis Madrasah pertama yang dinamai Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah. Kini telah beranak pinak, terus bertumbuh perkembangannya, menjadikan kita optimis bahwa masa depan bangsa akan lebih cemerlang bila kita semua mensupport, bahu-membahu, berupaya dan peduli dengan pendidikan anak bangsa saat ini. Dan itulah yang tengah dikembangkan oleh NW yang punya priotitas kerja pada tiga bidang utama, yaitu Pendidikan, sosial dan Dakwah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *