Mukernas PB NW 2025 Cetuskan Asta Cita NW, Berikut Penjelasannya

“Karena kalau gak pakai sanad, pernah disindir oleh salah seorang ulama lewat baitnya yang menggambarkan santri modern hari ini,” sambung Nusron.

Saat ini, kata Nusron, ada fenomena yang belakangan banyak muncul. Para santri atau generasi muda, banyak belajar kepada guru yang tidak bersanad. Dalam hal ini, youtube.

“Alangkah bodohnya seorang santri hari ini, yang hidupnya tidak pernah baca kitab tetapi hanya lihat youtube. Krtika ditanya fatwa, dia menjawab tidak pernah menjawab dengan rujukan kitab. Ngambilnya darimana? Dari google,” jelasnya.

*Rekomendasi Mukernas PBNW Tahun 2025*

Agenda tahunan Mukernas PBNW tahun 2025 secara resmi telah ditutup pada Sabtu (3/5/2025) yang lalu. Mukernas itu dihadiri oleh seluruh pengurus dan pimpinan elemen perjuangan Organisasi Nahdlatul Wathan.

Baca Juga :  AARS Mataram Gelar Uji Publik Pansel PPKS, Wujudkan Kampus Bebas Kekerasan Seksual

Ketua Panitia Mukernas PBNW 2025

Prof. Dr. TGH. Fahrurrozi Dahlan menuturkan bahwa agenda strategis tersebut berlangsung guyub dan penuh kekeluargaan.

“Semua unsur-unsur tersebut secara guyub, penuh keakraban dan kekeluargaan yang diikat oleh ukhuwwah islamiyyah, ukhuwwah wathaniyyah, ukhuwwah basyariyyah dan ukhuwwah nahdhiyyah ikatan ke-nw-an),” ujarnya.

Guru Besar UIN Mataram itu menuturkan, Mukernas PBNW tahun 2025 menghasilkan sejumlah rekomendasi konstruktif dan visioner.

Tujuan organisasi secara global: meninggikan kalimat Allah dan mengangkat harkat martabat Islam dan pemeluknya menuju kejayaan. Visi utama inilah yang kemudian diracik dan direvitalisasi dalam program kerja lima tahunan yang digodok dalam 7 (tujuh) komisi.

Komisi A: Bidang Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi.

Di mana komisi ini menelurkan, menghasilkan 11 (sebelas) program kerja yang produktif, tersistematis dan terukur, dan terevaluatif.

Baca Juga :  Polresta Mataram Ringkus Seorang Pemuda,Kedapatan Simpan Sabu di Saku Celana

Komisi B: Pendidikan dan Kebudayaan

Para musyawirin asik ma’syuq dalam melontarkan beberapa program kerja yang akan menopang mutu pendidikan yang berkualitas, ramah dan penuh cinta kasih. Komisi ini menghasilkan 15 program kerja yang dibuat dalam target skala pendek, menengah dan panjang.

Komisi C: Bidang Sosial, Ekonomi, dan Keuangan

Sidang komisi ini, menghasilkan 9 (sembilan) program kerja yang berorientasi pada kemandirian ekonomi keummatan dan kerakyatan, kemandirian ekonomi kepesantrenan, ekonomi kesejahteraan berkeadilan.

Komisi D: Bidang Dakwah dan Penerangan

Sidang komisi ini menghasilkan 6 (enam) program kerja yang bermuara pada pelatihan kader dai profesional, moderat, humanis dan terlembaga, juga program digitalisasi dakwah dan transformasi informasi dan komunikasi yang berdampak untuk semua umat.

Komisi E: Bidang Penelitian dan Pengembangan

Sidang komisi ini menghasilkan 5 (lima) rumusan utama, terutama terkait tentang lembaga riset Nahdlatul Wathan yang menghasilkan karya-karya ilmiah yang dibaca dunia. Mengumpulkan data-data sejarah NW dari asal muasal madrasah NWDI, NBDI yang menjadi tonggak sejarah berdirinya organisasi NW setelah 8 tahun Indonesia merdeka.

Baca Juga :  Abubakar Abdullah Pimpin KONI Lombok Barat: Janji Bangun "Rumah Atlet" dan Raih Prestasi Gemilang di Porprov & PON!

Komisi F: Bidang Hubungan Internasional

Sidang komisi ini telah merumuskan 3 (tiga) program kerja yang menyangkut tentang kerjasama dengan berbagai pihak dalam berbagai disiplin bidang yang berorientasi pada kemajuan bangsa dan agama.

Komisi G: Bidang Rekomendasi

Sidang ini menghasilkan 5 (lima) rekomendasi tentang, pemberdayaan SDM NW di semua jenjang, baik eksekutif, legislatif, yudikatif sebagai wujud peran kebermanfaatan kepada agama, nusa dan bangsa. Juga penguatan kelembagaan pendidikan, sosial, dakwah, ekononi dan budaya. Juga merekomendasikan tentang haji dan pelayanan haji yang memabrurkan jamaah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *