MATARAM, NTB – Langit Nusa Tenggara Barat pada Jumat (18/7/2025) menggema dengan letupan senjata yang penuh semangat juang dan kehormatan. Satuan Brimob Polda NTB kembali mencatat sejarah dengan sukses menggelar Lomba Menembak Penuh Gengsi, sebuah ajang yang tak hanya membakar adrenalin dan menguji nyali, tetapi juga menjadi panggung sportivitas, konsentrasi, dan presisi. Bertempat di Lapangan Tembak Makosat Brimob Polda NTB, kegiatan ini menjadi simbol sinergi dan kekuatan bersama antara berbagai instansi penegak hukum dan militer di Bumi Gora.
Kehadiran langsung Kapolda NTB, Wakapolda, Forkopimda, hingga perwakilan TNI, menegaskan betapa pentingnya acara ini dalam mempererat tali silaturahmi dan koordinasi antarlembaga. Atmosfer kompetisi yang ketat berpadu dengan semangat kebersamaan, menciptakan momen yang berkesan bagi seluruh peserta dan tamu undangan.
Menguji Presisi dan Sportivitas: Aturan Main Lomba Menembak Brimob
Komandan Satuan Brimob Polda NTB, Kombes Pol. Dwi Yanto Nugroho, S.I.K., M.Han., menjelaskan teknis perlombaan yang menantang. “Menembak 10 butir jarak 15 meter, dengan persyaratan menembak plat terlebih dahulu sampai jatuh,” ujarnya. Aturan ini bukan sekadar menguji kecepatan, tetapi juga ketepatan dan ketenangan dalam menghadapi tekanan. Setiap peserta harus menunjukkan kemampuan terbaiknya untuk menaklukkan sasaran dengan presisi tinggi.
Lomba menembak ini, menurut Kombes Pol. Dwi Yanto Nugroho, bukan hanya sekadar perlombaan semata. “Ini bukan hanya perlombaan melainkan ajang silaturahmi dan pemantapan kemampuan dalam bingkai semangat Bhayangkara,” tambahnya. Hal ini menegaskan bahwa tujuan utama acara adalah memperkuat hubungan baik antarinstansi sekaligus mengasah kemampuan menembak personel yang merupakan salah satu keterampilan dasar yang harus terus diasah dalam menjalankan tugas-tugas kepolisian dan militer.
Rangkaian Kompetisi Menembak: Dari Fun Game Hingga IPSC
Semangat kompetisi menembak di NTB memang telah membara jauh sebelum acara puncak Brimob. Lomba Menembak Perbakin Rinjani NTB telah digelar lebih awal pada 29 Juni 2025, bertempat di Lapangan Tembak Perbakin Rinjani, Sandik, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Ajang ini menjadi tempat unjuk gigi bagi anggota TNI-Polri, serta atlet dan penembak dari Perbakin Rinjani. Setiap peluru yang melesat membawa tekad untuk menjadi yang terbaik.
Berbagai kategori perlombaan disajikan untuk mengakomodasi berbagai tingkat kemampuan dan jenis penembak. Mulai dari Fun Game, yang menitikberatkan pada kegembiraan dan pengalaman menembak; Eksekutif, yang diikuti oleh para pejabat dan pimpinan; hingga kategori yang lebih menantang seperti IPSC (International Practical Shooting Confederation) dan AA IPSC, yang menguji kecepatan, akurasi, dan kekuatan. Setiap kategori dirancang untuk mendorong peserta menampilkan performa terbaik mereka.
Dalam setiap kategori, semua peserta menunjukkan semangat tinggi dan menjunjung nilai sportivitas. Pepatah “Tak ada kemenangan tanpa kehormatan, tak ada prestasi tanpa pengorbanan” menjadi semangat yang menghiasi setiap sesi perlombaan. Hal ini mencerminkan bahwa di balik persaingan ketat, tersembunyi rasa saling menghargai dan semangat kebersamaan yang kuat, yang menjadi ciri khas dari kompetisi yang sehat dan bermartabat.
Hari Bhayangkara ke-79: Gema Dedikasi dan Kebersamaan Lintas Instansi
Satuan Brimob Polda NTB tak hanya memperingati Hari Bhayangkara ke-79 dengan dentuman senjata, tetapi juga dengan gema dedikasi dan kebersamaan lintas instansi. Lomba menembak ini adalah salah satu wujud perayaan yang menunjukkan profesionalisme, kesiapan, dan solidaritas aparat keamanan di NTB. Ini adalah cerminan komitmen mereka untuk terus melayani dan melindungi masyarakat dengan kemampuan terbaik.
