Kreativitas Tanpa Batas dari Balik Jeruji: Produk Unggulan Lapas Lombok Barat Unjuk Gigi di Launching PLUT KUMKM NTB

Lombok Barat — Lapas Kelas IIA Lombok Barat turut mendorong penguatan ekonomi kreatif melalui partisipasi dalam Launching Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM (PLUT KUMKM) Provinsi Nusa Tenggara Barat, Selasa (30/12). Kegiatan ini turut dihadiri Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal, bersama jajaran pemerintah daerah dan pemangku kepentingan sektor UMKM.

Dalam kegiatan yang digelar Dinas Koperasi UKM Provinsi NTB tersebut, Lapas Lombok Barat memamerkan berbagai produk hasil karya warga binaan sebagai bagian dari pembinaan kemandirian berbasis ekonomi produktif.

Melalui Seksi Kegiatan Kerja (Giatja), produk-produk unggulan diperkenalkan kepada publik sebagai bentuk hilirisasi hasil pembinaan di dalam lapas, sekaligus membuka ruang promosi dan jejaring pemasaran yang lebih luas.

Baca Juga :  Kapolresta Mataram Pimpin Upacara Serah Terima Kabag Ren, Kapolsek Sandubaya, Kapolsek Selaparang Dan Kasi Propam

Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal mengapresiasi keterlibatan Lapas Lombok Barat dalam penguatan ekonomi kreatif daerah. Ia menilai produk karya warga binaan memiliki kualitas dan nilai jual yang mampu bersaing di pasar UMKM.

“Ini adalah contoh pembinaan yang sangat baik. Produk karya warga binaan tidak hanya bernilai seni, tetapi juga memiliki potensi ekonomi. Pemerintah Provinsi NTB sangat mendukung upaya-upaya seperti ini agar UMKM, termasuk hasil pembinaan di lapas, bisa naik kelas dan terhubung dengan pasar,” ujar Gubernur NTB.

Sementara itu, Kepala Lapas Lombok Barat, M. Fadli, mengatakan pembinaan keterampilan menjadi instrumen penting dalam menyiapkan warga binaan agar siap kembali ke masyarakat dengan kemampuan yang bernilai ekonomi.

Baca Juga :  Kebanggaan Korps Brimob NTB: 121 Personel Lulus Sekolah Perwira dan Bintara Polri Tahun 2025

“Melalui pembinaan keterampilan dan ekonomi kreatif, kami berupaya membekali warga binaan dengan kemampuan produktif yang bernilai guna, sehingga setelah bebas nanti mereka dapat mandiri dan berdaya saing di tengah masyarakat,” ujarnya.

Menurutnya, pameran ini juga berfungsi sebagai sarana pengenalan hasil pembinaan pemasyarakatan sekaligus membuka peluang kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan.

“Kegiatan ini menjadi bentuk nyata reintegrasi sosial, di mana karya warga binaan dapat diterima dan diapresiasi oleh masyarakat luas,” tambah Fadli.

Produk yang dipamerkan meliputi batik tulis dan kerajinan cukli yang memiliki nilai seni serta potensi pasar. Karya-karya tersebut dihasilkan melalui pembinaan yang dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan.

Partisipasi Lapas Lombok Barat dalam Launching PLUT KUMKM NTB menjadi bagian dari sinergi antara pemasyarakatan dan pemerintah daerah dalam mendukung pertumbuhan UMKM inklusif. Dukungan langsung Gubernur NTB memperkuat komitmen bahwa hasil pembinaan warga binaan layak dipromosikan sebagai produk kreatif daerah yang bernilai ekonomi dan berdaya saing.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *