Kolaborasi Industri Mendorong Produktivitas, Teaching Factory SMKN 1 Lembar Panen 3,3 Ton Udang Vaname

Tantangan dan Inovasi Masa Depan: Pakan Mandiri dan Pengolahan Pasca-Panen

Meskipun sukses, SMKN 1 Lembar masih menghadapi tantangan, terutama dalam hal pakan. Saat ini, mereka masih bergantung pada pakan industri. Ke depan, Ahmad Quroni berupaya untuk mengembangkan produksi pakan mandiri sebagai alternatif pakan industri. Ini adalah langkah strategis untuk menekan biaya produksi dan meningkatkan kemandirian Teaching Factory.

Tidak hanya berhenti pada budidaya dan penjualan, pihak sekolah juga berencana untuk mengembangkan sektor pasca-panen. Udang Vaname memiliki nilai jual yang tinggi, terutama jika diolah lebih lanjut. “Itu yang kita kejar, selama ini kita besarkan, panen lalu jual, tidak ada proses pasca panen,” ungkap Quroni. Ia berharap, ke depan, SMKN 1 Lembar dapat menghasilkan produk olahan udang seperti udang krispi, kerupuk udang, bakso udang, dan produk turunan lainnya. Pengembangan ini tidak hanya akan meningkatkan nilai jual udang, tetapi juga membuka peluang pembelajaran baru bagi siswa dalam bidang pengolahan hasil perikanan.

Baca Juga :  Polisi Perketat Pemeriksaan Bongkaran Kapal di Pelabuhan Lembar, Antisipasi Gangguan Keamanan

Keberhasilan SMKN 1 Lembar dalam mengembangkan Teaching Factory budidaya udang Vaname ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara pendidikan dan industri dapat menghasilkan dampak positif yang signifikan, tidak hanya bagi siswa tetapi juga bagi ekonomi lokal. Model ini diharapkan dapat menginspirasi sekolah-sekolah kejuruan lainnya untuk terus berinovasi dan menghasilkan lulusan yang kompeten serta siap menghadapi tantangan dunia kerja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *