Ketimbang Sibuk Efisiensi, Mi6 Usulkan Negara Manfaatkan Harta Karun Bawah Laut untuk Tambal Pemasukan Negara

Sebab, kata Athari, selain mendatangkan ekonomi dengan menjual artefak, harta karun bawah laut berupa kapal karam bisa menjadi objek wisata bawah laut dan juga sumber penelitian. Dengan begitu, manfaat ekonominya bisa berkelanjutan.

*Libatkan Paranormal*

Selain itu, kemitraan yang luas sangat diperlukan dalam upaya eksplorasi dan eksploitasi harta karun BMKT mampu memberi kemanfaatan besar. Kemitraan itu sambung Dewan Pendiri Mi6, Hendra Kusumah akan memungkinkan partisipasi para pihak yang diorganisir secara serius oleh negara.

Salah satu unsur yang perlu dilibatkan dalam Task Force harta karun bawah laut ini kata Hendra adalah komunitas paranormal.

Ia menegaskan, paranormal memiliki clairvoyance atau penglihatan jauh. Memungkinkan mereka bisa “melihat” lokasi tersembunyi atau peristiwa yang telah terjadi.

Baca Juga :  Evakuasi Dramatis di Gunung Ndudu Jara: Kolaborasi Tim SAR Gabungan Temukan Mayat Tak Dikenal

Paranormal juga memiliki kemampuan psychometry, yakni kemampuan membaca energi dari benda tertentu. Termasuk artefak sejarah. Selain itu, mereka juga memiliki telepati, yakni sebuah kemampuan membaca pikiran atau menerima pesan dari entitas lain.

Hendra menegaskan, sejumlah negara barat bahkan melibatkan komunitas paranormal untuk memecahkan sejumlah kasus-kasus penyelidikan yang pelik. Di Amerika Serikat misalnya, bagaimana paranormal yang memiliki kemampuan telepati pernah dilibatkan dalam penyelidikan oleh pihak kepolisian. Bahkan dalam banyak kasus di negara barat, keyakinan pada paranormal telah memberikan motivasi atau arah baru dalam berbagai proses penyelidikan.

“Jangan pernah lupa, alam ini menyimpan rahasia. Mungkin saatnya negara memberi ruang bagi kemampuan di luar nalar. Paranormal adalah jembatan untuk mengungkapnya,” tandas Hendra

Baca Juga :  Polsek Sandubaya Peduli Masyarakat, Gelar Baksos Sembako

Selanjutnya didu yakin, kemampuan dari paranormal tersebut akan bisa dipadupadankan dengan kemampuan teknologi modern seperti sonar pemindaian samping, detektor logam bawah air, dan pemetaan batimetri untuk memastikan penemuan objek di dasar laut semakin akurat.

“Manakala teknologi memiliki batas, tidak ada yang keliru jika mulai melibatkan kekuatan di luar batas,” tutup Didu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *