Berita  

Dilantik, Pengurus Puskor Hindunesia Dekorwil NTB Komitmen Rangkul dan ajak Ormas Hindu Bersatu

Mataram NTB – Setelah sebelumnya terpilih sebagai Ketua Puskor Hindunesia Dekorwil NTB, Ni Komang Puspita, akhirnya resmi dilantik dan dikukuhkan di Pura Jagad Nata Sangkara Hyang, Kota Mataram, Sabtu (13/07) sore.

Pelantikan/pengukuhan sekaligus Mejaya Jaya Ni Komang Puspita sebagai Ketua Puskor Hindunesia Dekorwil NTB, juga sekaligus pelantikan para Ketua Koordinator Daerah (Korda) kabupaten kota se NTB.

Turut hadir menyaksikan pelantikan/ pengukuhan pengurus baru Puskor Hindunesia Dekorwil NTB, para pandita dan pinandita, Ketua Umum Pengurus Puskor Hindunesia, Dewan Pembina Dekorwil NTB.

Hadir pula Kepala Binmas Hindu Kanwil Kemenag Provinsi NTB, Rektor IAHN Gde Pudja Mataram, PHDI NTB, serta para ormas Hindu di NTB.

Diantaranya Prada, WHDI, KMHDI, ICI, PSN, PRADA, Para Ketua Kerama Pura, Pandu NTB, ICI NTB, serta ormas Hindu lainnya. Tampak pula para tokoh puri, dan Ketua Kerama Pura Sangkara Hyang Kota Mataram.

Baca Juga :  Sosialisasi Bahaya Narkoba,Bhabinkamtibmas Bersama Pemuda Desa Ganti

Dalam sambutannya sebagai Ketua, Ni Komang Puspita menuturkan, Puskor Hindunesia Dekorwil NTB berkomitmen menjaga keajegan dan kearifan lokal, serta mengisi ruang-ruang kosong.

Hal ini dalam rangka memajukan umat. Dengan memperkuat dan mengimplementasikan konsep ‘Tri Hita Karana’.

“Ini demi membangun harmoni alam skala Niskala untuk NTB, agar lebih ajeg dan tidak tumpang tindih dengan organisasi Induk kita di Bali,” kata Ni Komang Puspita.

Dijelaskan, jumlah populasi umat Hindu yang tersebar di NTB sekitar 11 persen. Paling besar jumlah penduduknya di Kota Mataram dan selebihnya di pelosok Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Meski demikian, masih banyak dari umat Hindu yang butuh uluran tangan.

Sehingga, kehadiran Puskor Hindunesia di NTB, dalam rangka pengabdian, khususnya terhadap umat Hindu, sebagai Yadnya di Ranah Pawongan. Sebagaimana dasar perjuangan yang diantaranya perjuangan keumatan, sosial kemanusiaan dan pemberdayaan, ditopang enam pilar penguatan.

Baca Juga :  Stabilkan Harga Jelang Idul Adha, Pemprov NTB Hadirkan GPM di Banyumulek

Ia berharap, Puskor Hindunesia Dekorwil NTB dan korda kabupaten kota, dapat saling rangkul dan bersatu dengan seluruh ormas Hindu, untuk mengisi celah-celah kosong di setiap program keumatan.

Karena saat ini kondisi keumatan kian mengalami kemunduran, baik dari segi kualitas dan kuantitasnya untuk mengangkat harkat dan martabat umat Hindu. Hal ini dapat dilihat dari minimnya keterwakilan di ranah legislatif.

“Kalau tidak sekarang, kondisi umat akan semakin menurun. Umat Hindu di NTB membutuhkan tokoh. Baik secara kualitas, maupun kuantitas,” singgungnya.

“Contoh di Lombok Barat, kalau semua bersatu, minimal kita mengirim 4 kursi. Tapi kenyataannya kita tidak bisa mengirim wakil di legislatif. Begitu juga Lombok Utara, hanya 1 kursi,” terangnya.

Sebaliknya, ia mengajak para pengurus agar terlebih dahulu menganalisis dan mencari solusi, serta menfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan pembinaan dan pelayanan yang diharapkan.

Baca Juga :  Pelatihan Kompetensi Satlantas Lombok Barat untuk Tingkatkan Pelayanan Lalu Lintas

BUKAN KOMPETITOR ORMAS HINDU

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Puskor Hindunesia, Ida Bagus K Susena mengingatkan agar Dekorwil dan Korda di NTB, segera menyusun dan memetakan program kerja, baik jangan pendek maupun jangka panjang, sesuai situasi dan kondisi masyarakat NTB.

“Kami tidak memaksa untuk menyusun program yang sama dengan daerah yang lain. Karena kondisi dan situasi di NTB ini berbeda. Kita mendorong agar pelaksanaan program apapun itu, tidak muluk-muluk dulu. Dari yang kecil dan sederhana, itu yang bisa mereka terapkan jadi program kerja,” sarannya.

Sementara, Tokoh Umat Hindu, Guru Mangku Gede Wenten mengungkapkan, pada kepengurusan yang sebelumnya, saat dinakhodai Yogi Swara, Puskor Hindunesia sudah banyak memberikan kontribusi untuk masyarakat NTB, khususnya Pulau Lombok.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *