Lombok Barat, NTB – Pemerintah Indonesia tengah gencar memperkuat sektor ketahanan pangan sebagai pilar utama kedaulatan nasional. Semangat ini tidak hanya bergulir di tingkat pusat, namun juga merambah hingga ke pelosok desa melalui peran aktif aparat penegak hukum yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Salah satu aksi nyata terlihat di Desa Bagik Polak Barat, Kecamatan Labuapi, di mana sinergi antara kepolisian dan petani lokal terus diperkuat guna memastikan ketersediaan pangan mandiri yang berkelanjutan.
Peran Strategis Bhabinkamtibmas dalam Swasembada Pangan
Pada Jumat, 26 Desember 2025, Bhabinkamtibmas Desa Bagik Polak Barat secara khusus melaksanakan kunjungan lapangan ke Dusun Jogot. Kehadiran personel Polri di tengah-tengah lahan pertanian ini bukan sekadar menjalankan fungsi pengamanan wilayah, melainkan bertindak sebagai penggerak sekaligus motivator bagi para petani lokal. Langkah ini merupakan bagian dari implementasi program nasional yang menginstruksikan seluruh jajaran kepolisian untuk turut serta menyukseskan swasembada pangan dari level terkecil, yakni rumah tangga dan desa.
Dalam kunjungannya, Bhabinkamtibmas memberikan edukasi mengenai pentingnya menjaga produktivitas lahan, baik itu lahan persawahan yang luas maupun pemanfaatan pekarangan rumah yang selama ini sering terabaikan. Fokus utamanya adalah mengubah pola pikir masyarakat agar lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari, yang pada skala besar akan berdampak pada stabilitas ekonomi desa.
Motivasi Petani di Dusun Jogot dan Pemanfaatan Lahan Pekarangan
Kondisi geografis Desa Bagik Polak Barat yang masih memiliki potensi agraris cukup tinggi menjadi modal utama bagi warga Dusun Jogot. Bhabinkamtibmas mengajak para petani untuk tidak hanya terpaku pada tanaman padi di sawah, tetapi juga mulai melirik diversifikasi tanaman di area pekarangan. Konsep “Lahan Pangan Lestari” ditekankan agar setiap jengkal tanah dapat menghasilkan komoditas bermanfaat seperti sayur-mayur, cabai, atau tanaman obat keluarga (TOGA).
Upaya ini dinilai krusial mengingat fluktuasi harga pangan sering kali menjadi beban bagi masyarakat pedesaan. Dengan mengoptimalkan lahan yang ada, warga diharapkan mampu menekan biaya pengeluaran dapur sekaligus menciptakan cadangan pangan yang stabil. Motivasi yang diberikan oleh aparat kepolisian ini disambut baik oleh para petani yang merasa mendapatkan dukungan moral untuk terus berinovasi di tengah tantangan iklim dan ketersediaan sarana pertanian.
Pernyataan Resmi Kapolsek Labuapi Mengenai Program Ketahanan Pangan
Kapolsek Labuapi, Polres Lombok Barat, Polda NTB, Ipda I Nyoman Rudi Santosa, menegaskan bahwa kehadiran Bhabinkamtibmas di sektor pertanian adalah bentuk dukungan penuh institusi Polri terhadap kebijakan strategis pemerintah. Menurutnya, ketahanan pangan merupakan bagian tak terpisahkan dari ketahanan nasional dan stabilitas keamanan di wilayah hukumnya.
“Kami mendorong seluruh personel Bhabinkamtibmas untuk proaktif mendampingi warga, khususnya para petani. Tugas kepolisian saat ini juga mencakup bagaimana memastikan program swasembada pangan nasional dapat berjalan sukses hingga ke tingkat dusun. Kami ingin masyarakat merasa didampingi dan termotivasi untuk memanfaatkan setiap potensi lahan yang dimiliki, baik itu persawahan maupun pekarangan rumah,” ujar Ipda I Nyoman Rudi Santosa dalam keterangannya.
Beliau juga menambahkan bahwa pendampingan ini akan dilakukan secara berkala untuk memantau perkembangan dan kendala yang dihadapi petani di lapangan. Dengan adanya komunikasi yang intens, kendala seperti distribusi pupuk atau teknik pengairan diharapkan dapat dikoordinasikan lebih cepat dengan instansi terkait melalui jalur komunikasi yang dibangun oleh Bhabinkamtibmas.












