Kapolsek Lembar Awasi Langsung Bongkaran Kapal Mutiara Ferindo I di Pelabuhan Gili Mas
Lombok Barat, NTB – Kapolsek Lembar, Polres Lombok Barat, Polda NTB, Ipda Joko Rudiantoro, S.H., M.H., memimpin langsung monitoring kegiatan bongkaran Kapal Mutiara Ferindo I di Pelabuhan Gili Mas, Minggu (26/5/2024). Dalam pengawasan ini, sejumlah personel dari Pos Pengaman Operasi Puri Agung 2024 Pelabuhan Gili Mas turut terlibat bersama pihak Karantina Kelas I Mataram.
Kapal Mutiara Ferindo I, yang berlayar dari Tanjung Wangi menuju Pelabuhan Gili Mas, tiba pada pukul 10.00 WITA. Dalam proses bongkar muat tersebut, personel yang bertugas memastikan kelengkapan administrasi baik kendaraan maupun muatan truk logistik yang datang dari Pulau Jawa. Ipda Joko Rudiantoro menegaskan pentingnya pemeriksaan ini untuk memastikan keamanan dan ketertiban di pelabuhan.
“Kami melakukan pengecekan kelengkapan administrasi dengan teliti untuk memastikan semua berjalan lancar dan sesuai prosedur,” ujar Ipda Joko Rudiantoro. “Hal ini penting demi menjaga keamanan dan ketertiban di Pelabuhan Gili Mas.”
Data manifest muatan Kapal Mutiara Ferindo I mencatat adanya 156 unit kendaraan yang turun dari kapal, terdiri dari berbagai tipe. Di antaranya, terdapat 11 unit kendaraan jenis GL.II, 9 unit GL.IV.A, 5 unit GL.IV.B, 1 unit GL.V.A, 44 unit GL.V.B, 65 unit GL.VI.B, 18 unit GL.VII, dan 3 unit GL.IX. Selain itu, kapal juga membawa 370 penumpang, terdiri dari 19 penumpang dewasa, 1 bayi, serta 350 sopir dan kernet.
Selama proses bongkar muat yang berlangsung hingga pukul 11.00 WITA, situasi di Pelabuhan Gili Mas terpantau aman dan kondusif. Tidak ada insiden yang mengganggu kelancaran kegiatan.
“Semua berjalan lancar dan kami bersyukur situasi tetap aman dan kondusif,” tambah Ipda Joko Rudiantoro. “Kami akan terus berkoordinasi dengan semua pihak terkait untuk memastikan setiap kegiatan di pelabuhan ini berjalan dengan baik.”
Kegiatan pengawasan seperti ini merupakan bagian dari upaya Polsek Lembar dalam menjaga keamanan di wilayah Pelabuhan Gili Mas, yang menjadi pintu gerbang penting bagi logistik dan penumpang yang datang dari Pulau Jawa menuju Provinsi NTB. Dengan adanya pengawasan ketat, diharapkan seluruh proses bongkar muat dapat berjalan sesuai dengan standar keamanan yang telah ditetapkan.
