JURNAL FOKUS _ Kediri, Lombok Barat – Tradisi unik “Ngarak Bedug” kembali semarak di Dusun Lelede Dese , Desa Lelede, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat, pada bulan Ramadhan tahun ini. Para remaja dan pemuda di dusun tersebut berkeliling kampung membawa bedug untuk membangunkan warga sahur.
Tradisi ini dimulai sejak pukul 02.00 hingga 03.00 WIB. Puluhan remaja berkeliling sambil mengumandangkan suara bedug dan sahut-sahutan membangunkan warga. Suara bedug yang menggema di malam hari membangunkan warga, terutama para ibu-ibu yang bersiap-siap memasak dan menyajikan sahur untuk keluarga.
Roni, salah satu peserta Ngarak Bedug, mengatakan bahwa tradisi ini dilakukan setiap bulan Ramadhan sebagai ibadah sunnah selain tarawih.
“Kegiatan ini bertujuan untuk membangunkan warga agar tidak kesiangan sahur. Kami keliling kampung selama satu jam dengan membawa bedug yang dipinjam dari musholla,” ujarnya pada Minggu (31/3/2024) dini hari.
Tokoh masyarakat setempat mengapresiasi kegiatan Ngarak Bedug ini karena memberikan dampak positif bagi lingkungan. Warga merasa terbantu dengan tradisi ini dan para remaja menunjukkan semangat mereka dalam menyambut bulan Ramadhan.
“Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk apresiasi dan kreativitas para remaja. Ini juga kegiatan positif setahun sekali yang membantu membangunkan warga untuk sahur, dan itu juga bagian dari ibadah,” kata tokoh masyarakat setempat.
Tradisi Ngarak Bedug merupakan salah satu kekayaan budaya yang masih dilestarikan di Lombok Barat. Tradisi ini tidak hanya membangunkan warga untuk sahur, tetapi juga mempererat tali persaudaraan dan rasa kekeluargaan di antara masyarakat.