Mataram – Bulan Ramadan selalu identik dengan takjil, hidangan pembuka puasa yang menggugah selera. Namun, keamanan dan mutu takjil menjadi perhatian utama untuk memastikan masyarakat dapat mengonsumsi makanan yang sehat dan aman.
Pada Senin, 10 Maret 2025, Tim Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Mataram yang dipimpin langsung oleh Yosef Dwi Irwan, melakukan pengawasan ketat terhadap penjual takjil di acara Khasanah Ramadhan yang digelar di kawasan Islamic Centre. Pengawasan Keamanan Pangan Terpadu ini juga melibatkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Lalu Hamzi Fikri, Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi NTB, Ahmad Masyhuri, dan Manager Bisnis dan Ritel PT Bank NTB Syariah, Muhammad Nur Rahmat.
Tim BBPOM melakukan pengambilan sampel dan uji cepat (rapid test) terhadap berbagai jenis takjil, seperti tahu, bakso, cilok, mie basah, lontong, sate, saus, sambal plecing, dan lainnya. Hasilnya menggembirakan, seluruh sampel dinyatakan aman dan bebas dari bahan berbahaya seperti formalin, boraks, rhodamin B, dan methanyl yellow.
Selain pengujian, tim terpadu juga melakukan edukasi kepada pedagang dan pembeli takjil. Edukasi ini dilakukan secara langsung dan melalui pembagian leaflet tentang Keamanan Pangan, Cek KLIK (Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kedaluwarsa), serta penggunaan aplikasi BPOM Mobile.
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang produk obat dan makanan ilegal, tim juga menampilkan produk-produk yang dilarang karena tidak memiliki izin edar dan mengandung bahan berbahaya. Hal ini bertujuan agar masyarakat tidak lagi membeli produk-produk yang berisiko bagi kesehatan.
Sebagai bagian dari upaya komunikasi risiko kepada masyarakat dan pemangku kepentingan, kegiatan ini juga melibatkan media cetak dan elektronik. Dengan demikian, informasi mengenai keamanan takjil dapat tersebar luas dan memberikan rasa aman bagi masyarakat yang ingin menikmati hidangan pembuka puasa yang lezat dan sehat.