Lombok Tengah – Menjelang bulan suci Ramadan 1446 H, Komisi IX DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik ke Pasar Renteng, Lombok Tengah, untuk memastikan ketersediaan, keterjangkauan, dan keamanan pangan bagi masyarakat. Kunjungan ini sebagai upaya mengantisipasi lonjakan kebutuhan pokok selama bulan puasa dan Idul Fitri.
Pasar tradisional menjadi fokus utama karena perannya sebagai barometer ekonomi kerakyatan, terutama saat Ramadan di mana permintaan pangan segar dan olahan meningkat. H.M. Muazzim Akbar, S.I.P dan Nurhadi S.Pd., M.H. dari Komisi IX DPR RI, terjun langsung ke pasar didampingi BBPOM Mataram, Kemenkes, BPJS Kesehatan, serta OPD terkait dari Provinsi dan Kabupaten Lombok Tengah.
“Kami turun memastikan peredaran makanan aman, lancar, dan harga sembako normal. Jelang dan selama puasa, barang kebutuhan pokok harus terpenuhi, harganya tak boleh melonjak, dan kualitasnya harus baik, segar, serta aman untuk dikonsumsi,” tegas Muazzim Akbar, pemimpin kunjungan.
Tim BBPOM Mataram bersama Dinas Kesehatan dan Perdagangan Lombok Tengah melakukan pemeriksaan di 15 sarana toko dan kios, hasilnya semua memenuhi ketentuan. Namun, dari 27 sampel pangan yang diuji cepat, ditemukan dua sampel positif mengandung boraks, yaitu kerupuk tempe dan mie basah.
“Kerupuk dari Jawa, mie basah produksi lokal. Kami akan telusuri dan tindaklanjuti sampai ke produsennya. Jika masih bandel, akan kami tindak tegas,” ujar Kepala BBPOM Mataram, Yosef Dwi Irwan.
Selain pemeriksaan, tim juga mengedukasi pedagang dan konsumen tentang keamanan pangan melalui penyebaran brosur dan demonstrasi produk ilegal.
“Kami mengapresiasi pengawalan keamanan pangan oleh BBPOM Mataram dan stakeholder. BBPOM tidak hanya bekerja saat Ramadan, tapi setiap hari untuk memastikan keamanan dan mutu obat dan makanan,” tambah Nurhadi.
Masyarakat diimbau untuk menghubungi layanan BBPOM Mataram jika menemukan pelanggaran atau membutuhkan informasi seputar obat dan makanan. Kegiatan ini menegaskan komitmen pemerintah dalam melindungi masyarakat dari produk berisiko kesehatan, demi ibadah Ramadan yang aman dan nyaman.