Lombok barat – Anggota Komisi V DPR RI H. Abdul Hadi, SE, MM memantau lansung progres pembangunan jembatan Telabah Kotor di Jalan Raya Dasan Cermen-Rumak pada Selasa 24/12 Sore. Pihaknya memastikan, pengerjaan jembatan dapat dituntaskan sesuai target pelaksanaan.
Disela mengecek progres Jembatan Penghubung Antar Kabupaten Kota tersebut, Abdul Hadi menyampaikan apresiasi terhadap pemerintah yang telah berupaya maksimal mengejar target pembangunan jembatan. Dimana, jembatan yang menelan biaya sebesar 4,2 Milliar itu telah dikerjakan selama 4 bulan lalu, dan tuntas sebelum memasuki perayaan Natal dan Tahun baru.
“Alhamdulillah, saat ini sudah selesai dan kita sedang menunggu untuk pembukaannya, agar bisa dimanfaatkan pada kegiatan akhir tahun di moment natal dan tahun baru sekaligus,” ujarnya.
Ia menyebut, keberadaan jembatan penghubung ini sangat penting demi memperlancar konektivitas dan aksesibilitas industri maupun pariwisata di Daerah, karena merupakan jalur utama kendaraan berat yang memuat barang dari luar daerah menuju Kota ataupun Kabupaten di pulau Lombok.
“Agar kemudian lebih efisien warga kita yang membuka usaha melewati jembatan ini,” sambungnya.
Pada moment itu, Abdul Hadi tidak hanya melakukan pemantauan namun juga memastikan pengerjaan jembatan yang berada di jalan Nasional itu telah sesuai spesifikasi dan perencanaan. Selain itu, ia juga menekankan pada pemerintah agar menuntaskan ruang milik pejalan kaki, dan merapikan kabel di areal jembatan sekaligus merantingkan pepohonan.
Ia pun sampai harus mengitari sejumlah titik pembangunan mulai dari jembatan, jalan hingga ruang milik pengguna jalan, demi memastikan pembangunan jembatan berjalan sesuai perencanaan.
“Karena jalan ini sudah selesai, jadi kami berharap nantinya pemerintah Daerah juga memperhatikan kabel telekomunikasi yang berseliweran di pinggiran jalan dan saluran PDAM karena cukup mengganggu pengendara,” katanya.
Ditempat yang sama, Kepala Balai Jalan NTB Rikson mengklaim pembangunan jembatan sudah memiliki spesifikasi yang mumpuni dan mampu bertahan hingga 70 tahun. Ia menyebut, pengerjaan jembatan juga telah melalui proses pengawasan yang ketat, sehingga pelaksanaannya bisa sesuai target.
“Meskipun cuaca tidak pernah menentu namun kita dorong agar pelaksana pembangunan ini bisa mengejar target, dan mereka menerapkan sistem lembur,” kata Rikson.
Ditambahkan Rikson, tidak ada perubahan dalam rancangan kerja serta penggunaan dana pembangunan jembatan sepanjang 9.40 Meter tersebut, dengan nilai mencapai 4,2 Milliar dan waktu pelaksanaannya selama 4 bulan kerja.
“Semuanya sudah sesuai dengan rencana yang dilaksanakan,” pungkasnya.