Lombok Barat – Ratusan warga yang mengklaim memiliki lahan yang kini menjadi kawasan Pelabuhan Gili Mas, Desa Labuhan Tereng, Kecamatan Lembar, menggelar aksi unjuk rasa.Pada senin 16 Desember 2024. Mereka menuntut pembayaran atas lahan yang belum diterima meskipun sebelumnya telah dijanjikan oleh pihak PT Pelindo.
Salah satu peserta aksi, Sakmah, yang memiliki lahan seluas 1 hektare 12 are, mengungkapkan kekecewaannya. “Saya punya surat bukti kepemilikan, tapi sampai sekarang belum pernah dibayarkan. Padahal dulu katanya mau cepat dibayar,” ujarnya. Sakmah mengaku telah beberapa kali bertemu dengan pihak PT Pelindo, namun hingga kini janji tersebut belum juga terealisasi.
Tuntutan serupa juga diungkapkan oleh warga lainnya, Mawardi, yang memiliki lahan seluas 2 hektare 7 are. Dia mengatakan, total pembayaran yang belum diselesaikan untuk tanah warga ini mencapai Rp 63 miliar, termasuk biaya sewa selama lima tahun dua bulan. Mawardi bahkan mengungkapkan, meskipun dia pernah diundang ke Surabaya oleh PT Pelindo untuk menyelesaikan pembayaran, tawaran yang diberikan tidak sesuai dengan kesepakatan awal, yaitu hanya sebesar Rp 2 miliar.
“Kami punya bukti lengkap mengenai hak atas tanah ini. Kami sudah bayar SPPT dan ajukan sertifikat hak milik, tapi Pelindo justru sudah memasukkan lahan kami sebagai bagian dari kawasan izin Pelabuhan Gili Mas,” kata Mawardi. Ia juga menambahkan bahwa permohonan sertifikat hak milik mereka tidak disetujui oleh BPN karena lahan tersebut sudah masuk dalam izin pembangunan pelabuhan.
Sejumlah warga lainnya menuntut agar PT Pelindo segera membayar harga tanah yang telah digunakan untuk pelabuhan. Menurut mereka, pembebasan lahan pada tahun 2013 saat pembangunan pelabuhan dilakukan hanya menggunakan data sporadik yang tidak sesuai dengan kesepakatan awal.
“Pembebasan lahan ini 90 persen menggunakan data sporadik. Kami hanya menuntut hak kami yang belum dibayar. Kami akan terus melakukan aksi unjuk rasa jika masalah ini tidak diselesaikan,” tegas para demonstran.
Aksi tersebut tidak mengganggu kedatangan ribuan wisatawan yang datang menggunakan kapal pesiar.
Kapolsek Kawasan Pelabuhan Lembar, Iptu Farhan Arafi, memastikan keamanan selama demonstrasi berlangsung. “Kami minta agar aksi ini tidak mengganggu arus kendaraan dan kedatangan 1.800 wisatawan. Alhamdulillah, aksi berjalan lancar, dan GM Pelindo sudah menemui warga,” ujarnya.
Pihak PT Pelindo melalui perwakilan Regional Bali telah menyampaikan komitmennya untuk segera menanggapi tuntutan warga dan melaporkan masalah ini ke kantor pusat. Sebagai respons, para warga akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 12.00 Wita setelah mendengar janji tersebut. Namun, mereka menegaskan akan kembali menggelar aksi unjuk rasa jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.
“Kami berharap janji Pelindo ini tidak hanya omong kosong. Semua pihak kini sudah tahu masalah ini, dan kami akan terus memperjuangkan hak kami,” tandas Mawardi.