Lombok Tengah, NTB – Dalam rangka mendukung peningkatan kapasitas kesiapsiagaan pemerintah daerah dan masyarakat dalam penanggulangan bencana, Komandan Korem 162/Wira Bhakti, Brigjen TNI Agus Bhakti, S.I.P., M.I.P., M.Han., menghadiri pembukaan Uji Coba Sistem Diseminasi Informasi dan Respon Kesiapsiagaan Tahun 2024 di The Raja Hotel, Kuta Mandalika, Lombok Tengah, pada Selasa (3/12/2024).
Kegiatan ini berlangsung selama lima hari, dari 2 hingga 6 Desember 2024, diawali dengan laporan panitia oleh Direktur Sistem Penanggulangan Bencana, Dr. Ir. Agus Wibowo, M.Sc. Dalam laporannya, ia menegaskan pentingnya uji coba ini sebagai bagian dari pelaksanaan Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP) yang didanai melalui Tahun Anggaran 2024. Fokus utama kegiatan adalah mengevaluasi sistem diseminasi informasi serta kesiapan respons terhadap bencana gempa bumi dan tsunami di Provinsi NTB.
Turut hadir mendampingi Danrem, Kasi Ops Korem 162/WB Kolonel Kav Suep, S.I.P., M.Sc., AIFO., Dandim 1606/Mataram Kolonel Arm Muh. Saifudin Khoiruzzamani, S.Sos., M.Han., dan Dandim 1620/Lombok Tengah Letkol Kav I.F. Andi Yusuf Kartanegara. Kehadiran para pimpinan TNI ini mencerminkan komitmen penuh Korem 162/Wira Bhakti dalam mendukung penguatan sistem penanggulangan bencana yang digagas BPBD NTB.
Tema kegiatan ini adalah “Uji Coba Sistem Diseminasi Informasi dan Respon Kesiapsiagaan dalam Penanganan Gempa Bumi dan Tsunami di Provinsi Nusa Tenggara Barat.” Tujuan utamanya adalah mengukur capaian indikator utama IDRIP sebelum proyek berakhir pada 2025, termasuk evaluasi kualitas pekerjaan, fungsionalitas Pusdalops, aksesibilitas SIMAMPU, kapasitas operator Pusdalops, dan respons masyarakat terhadap informasi darurat.
Sambutan mewakili Pj Gubernur NTB disampaikan oleh Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTB, Ir. H. Ahmadi, SP-1. Dalam pidatonya, ia menekankan manfaat strategis kegiatan ini bagi pemerintah daerah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan. Ia berharap seluruh peserta, termasuk pemerintah desa yang berjumlah 200 orang, dapat berpartisipasi aktif agar kegiatan ini berjalan optimal dan memberikan hasil nyata.
Metode kegiatan meliputi _Tabletop Exercise (TTX), Command Post Exercise_ (CPX), dan _Field Training Exercise (FTX)._ Jadwal pelaksanaan mencakup sesi akademik pada 2 Desember, geladi ruang TTX dan CPX pada 3–4 Desember, geladi lapang pada 5 Desember, serta evaluasi melalui _Action After Review_ (AAR) pada 6 Desember. Semua rangkaian ini dirancang untuk menguji kesiapsiagaan secara menyeluruh, mulai dari perencanaan hingga implementasi di lapangan.
Dalam penyampaiannya kepada media, Brigjen TNI Agus Bhakti menegaskan bahwa kesiapsiagaan tidak hanya bertumpu pada teknologi canggih, tetapi juga pada koordinasi yang kuat antarlembaga serta keterlibatan aktif masyarakat. “Sinergi yang solid adalah kunci untuk membangun ketangguhan bencana yang efektif di NTB,” tegasnya.
Komitmen Korem 162/Wira Bhakti dalam mendukung program kesiapsiagaan ini sejalan dengan peran TNI sebagai mitra strategis pemerintah dalam penanggulangan bencana. Kehadiran TNI memastikan setiap upaya mitigasi dilakukan secara terpadu dan terorganisasi demi melindungi masyarakat dari potensi dampak bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu.