BeritaBudayaDaerahEdukasiGaya HidupTerkini

HUT ke-13 Desa Kediri Selatan Meriah dengan Pagelaran Wayang Kulit Sarat Pesan Moril

×

HUT ke-13 Desa Kediri Selatan Meriah dengan Pagelaran Wayang Kulit Sarat Pesan Moril

Share this article

Kediri Selatan, 2 November 2024 – Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Desa Kediri Selatan yang ke-13, digelar sebuah pagelaran wayang kulit yang menampilkan dalang lokal, Lalu Muhammad Usnan, seorang warga Dusun Sedayu Timur. Pagelaran ini tak hanya menyuguhkan hiburan bagi masyarakat, tetapi juga menyampaikan berbagai pesan moral yang relevan dengan isu-isu sosial di Desa Kediri Selatan.

Kepala Desa Kediri Selatan Edi Erwinsyah menjelaskan bahwa tujuan utama dari pagelaran ini adalah memberikan edukasi kepada masyarakat dengan cara yang lebih dekat dan menyenangkan. “Lewat pertunjukan wayang kulit, kami menyisipkan pesan-pesan penting yang biasanya disampaikan oleh para tuan guru di pengajian atau forum-forum resmi lainnya. Salah satu pesan yang ingin kami sampaikan adalah tentang pentingnya pendewasaan usia pernikahan,” ungkapnya.

Selain itu, tema lain yang diangkat dalam pagelaran ini adalah ajakan untuk menjaga kedamaian dan keamanan dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) mendatang. Dalam alur cerita yang disampaikan oleh Lalu Muhammad Usnan, para tokoh wayang memberikan contoh nilai-nilai persatuan dan pentingnya menciptakan suasana Pilkada yang damai, tanpa konflik.

“Seni budaya seperti wayang kulit ini punya kekuatan besar untuk mengajak masyarakat berpikir lebih bijaksana, khususnya dalam mempersiapkan generasi muda dan menjaga kerukunan di tengah tahun politik,” tambah Edi

Pagelaran wayang kulit ini disambut antusias oleh warga, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Suasana akrab dan penuh kekeluargaan terlihat saat warga duduk bersama menikmati pertunjukan. Dengan semangat HUT ke-13, Desa Kediri Selatan berharap bisa terus mengembangkan kesenian tradisional ini dan menjadikannya sarana untuk meningkatkan kesadaran sosial di kalangan masyarakat.

Pagelaran wayang kulit yang penuh pesan ini menjadi simbol kebersamaan dan pengingat akan pentingnya kearifan lokal dalam menjaga nilai-nilai budaya dan sosial.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *