Lombok Barat, NTB – Gema semangat kemerdekaan berpadu dengan dentuman pukulan rotan dalam gelaran seni budaya Tarung Peresean yang digelar di Dusun Kambeng Timur, Desa Sekotim, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, pada Minggu, 18 Agustus 2024.
Acara ini diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT Desa Sekotim ke-41 dan memeriahkan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-79 dengan tema “Saling Tujak Tampik Tetap Pade Cengik”.
Antusiasme Masyarakat dan Peserta
Sejak sore hari, warga sekitar dan para penggemar Peresean telah memadati lokasi acara. Tidak hanya dari Kecamatan Lembar, beberapa peserta dan penonton juga hadir dari luar kecamatan, menunjukkan daya tarik seni bela diri tradisional ini.
Kapolsek Lembar, Ipda Joko Rudiantoro, S.H., M.H., mengungkapkan bahwa acara ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk melestarikan budaya sekaligus mempererat tali persaudaraan.
“Kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari semangat gotong royong dan kecintaan masyarakat terhadap budaya lokal. Kami dari pihak kepolisian hadir untuk memastikan acara berjalan aman dan kondusif,” ujar Ipda Joko.
Pertarungan Sengit Penuh Sportivitas
Pertarungan Peresean berlangsung seru dan penuh semangat. Para pepadu, dilengkapi dengan rotan dan ende (tameng), saling beradu ketangkasan dan strategi. Meskipun pertarungan terlihat sengit, nilai sportivitas tetap dijunjung tinggi. Para pekembar (wasit) yang memimpin jalannya pertandingan memastikan semua aturan dipatuhi dan keselamatan peserta terjaga.
“Peresean bukan hanya tentang menang atau kalah, tapi juga tentang menghormati lawan dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur budaya,” ungkap salah seorang pekembar.
Harapan dan Apresiasi
Kepala Desa Sekotim menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini. Ia berharap semangat persatuan dan kecintaan terhadap budaya tetap terjaga di tengah masyarakat.
“Semoga acara ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus melestarikan warisan budaya bangsa. Mari kita jaga semangat kemerdekaan dan persatuan melalui kegiatan-kegiatan positif seperti ini,” ujar Kepala Desa Sekotim.
Acara Peresean di Sekotim ini menjadi bukti nyata bahwa semangat kemerdekaan dan kecintaan terhadap budaya tetap hidup di tengah masyarakat Lombok Barat. Diharapkan, kegiatan serupa dapat terus diselenggarakan untuk memperkuat identitas budaya dan mempererat tali persaudaraan antar warga.
Gelaran seni budaya Tarung Peresean di Sekotim, Lombok Barat, menjadi bukti nyata bahwa semangat kemerdekaan dan kecintaan terhadap budaya tetap hidup di tengah masyarakat. Acara ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga wadah untuk melestarikan tradisi dan mempererat tali persaudaraan. Semoga semangat ini terus berkobar dan menginspirasi generasi muda untuk terus menjaga warisan budaya bangsa.