Lombok Barat – Program pengembangan keterampilan menjahit di Lapas Kelas IIA Lombok Barat mencatat peningkatan signifikan hingga Senin (24/11/2025). Pelatihan ini menjadi bagian dari penguatan SDM dan persiapan reintegrasi sosial yang lebih terarah bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Kalapas Lombok Barat, M. Fadli, mengungkapkan bahwa hasil yang terlihat saat ini berasal dari kombinasi antara kedisiplinan peserta dan pendampingan instruktur.
“Yang membanggakan itu bukan hanya produknya, tapi semangat mereka. Ada beberapa peserta yang bilang, ‘Pak, saya baru tahu kalau saya bisa bikin ini.’ Itu hal sederhana, tapi menunjukkan mereka mulai melihat nilai diri mereka,” ucapnya.
Ia menegaskan bahwa keterampilan seperti menjahit dapat menjadi peluang ekonomi bagi WBP setelah bebas.
“Skill ini bisa langsung dipakai. Kalau mereka serius, mereka bisa kerja di bengkel jahit atau buka usaha kecil sendiri. Ini yang kami dorong,” tambahnya.
Salah satu Instruktur dari SMKN 4 Mataram, mengatakan bahwa metode pelatihan dibuat bertahap sehingga peserta tidak merasa terbebani. “Sekarang mereka sudah mulai minta tantangan baru. Ada yang ingin coba pakaian anak, ada yang mau model lain. Itu tanda mereka mulai menikmati prosesnya,” jelasnya.
Ke depan, Lapas Lombok Barat menargetkan pelatihan menjahit dapat berkembang menjadi unit keterampilan produktif yang dapat membuka peluang pemasaran hasil karya WBP, sehingga memberikan pengalaman ekonomi sekaligus meningkatkan kesiapan mereka menghadapi masyarakat.
Ke depan, Lapas Lombok Barat menargetkan pelatihan menjahit dapat berkembang menjadi unit keterampilan produktif yang dapat membuka peluang pemasaran hasil karya WBP. Tak hanya sebatas pelatihan dasar, program ini juga menjadi fondasi penting untuk menunjang produk unggulan Lapas Lombok Barat, Batik Tulis Gembok.
Dengan meningkatnya kemampuan menjahit, WBP dapat turut terlibat dalam proses produksi seperti pembuatan pakaian berbahan batik, pengemasan produk, hingga penyusunan prototype desain busana berbasis Batik Gembok. Sinergi ini diharapkan memperkuat branding sekaligus meningkatkan kualitas output pembinaan.












