BeritaEdukasiGaya HidupPendidikanPeristiwa

Sigap dan Profesional: Srikandi Damkar Lombok Barat Berhasil Evakuasi Biawak dari Asrama Putri Ponpes Nurul Hakim

×

Sigap dan Profesional: Srikandi Damkar Lombok Barat Berhasil Evakuasi Biawak dari Asrama Putri Ponpes Nurul Hakim

Sebarkan artikel ini

LOMBOK BARAT, NTB – Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Lombok Barat kembali menunjukkan kesigapan operasionalnya, tidak hanya dalam mengatasi bencana api, tetapi juga dalam menangani ancaman non-kebakaran yang berpotensi membahayakan masyarakat. Pada Kamis, 30 Oktober 2025, pagi hari, tim Damkar berhasil mengevakuasi seekor biawak yang menyelinap masuk ke dalam area Asrama Putri Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Hakim.

Kejadian ini berlokasi di Dusun Sedayu, Desa Kediri Selatan, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat. Kehadiran reptil liar di lingkungan asrama putri memicu kekhawatiran, yang kemudian ditanggapi dengan respons cepat dan profesional oleh Regu 2 Damkar Mabes Gerung.

Respons Cepat Petugas Atasi Ancaman Non-Kebakaran

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Lombok Barat, H. Suherman, menjelaskan kronologi evakuasi tersebut. Pihaknya menerima laporan mendesak mengenai keberadaan biawak di area asrama putri, yang memerlukan penanganan segera untuk menjamin keselamatan para santriwati.

“Pada hari Kamis, 30 Oktober 2025, sekitar pukul 08:50 Wita kami menerima informasi dari Ibu Asmiati mengenai adanya biawak yang masuk ke asrama putri Ponpes Nurul Hakim,” ujar H. Suherman.

Mendapat informasi tersebut, satu unit mobil Damkar dari Regu 2 (Damkar Mabes Gerung) langsung diberangkatkan menuju lokasi. Kecepatan respons menjadi kunci, terbukti tim Damkar tiba di lokasi hanya dalam waktu 10 menit, yaitu pukul 09.00 Wita.

Biawak yang dievakuasi tersebut memiliki ukuran yang cukup signifikan, dengan panjang sekitar ±40 cm dan berat sekitar 2,5 kg. Meskipun biawak termasuk reptil yang umumnya tidak agresif jika tidak diganggu, keberadaannya di lingkungan padat seperti asrama putri tetap berpotensi menimbulkan kepanikan dan risiko gigitan.

Teknik Evakuasi Profesional dan Aman

Proses evakuasi dilakukan dengan mengutamakan keamanan dan keselamatan, baik bagi personel Damkar maupun bagi reptil itu sendiri. Regu 2 Damkar Mabes Gerung, yang melapor langsung setelah menyelesaikan tugas, menggunakan peralatan khusus yang terstandar untuk penanganan satwa liar.

“Evakuasi biawak berhasil dilakukan menggunakan alat penjepit reptil dan sarung tangan,” jelas H. Suherman. Penggunaan alat bantu ini memastikan petugas dapat mengendalikan biawak tanpa menyakitinya, sekaligus melindungi diri dari potensi serangan.

Keberhasilan evakuasi ini menegaskan peran Damkar Lombok Barat yang semakin meluas, tidak hanya memadamkan api, tetapi juga sebagai tim penyelamat dan penanganan ancaman non-kebakaran (rescue).

Pentingnya Edukasi dan Kesiapsiagaan Masyarakat

H. Suherman berharap, kejadian seperti ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama di lingkungan padat seperti pondok pesantren, untuk segera melapor kepada pihak berwenang ketika menemukan satwa liar yang berpotensi mengancam.

“Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak mencoba mengevakuasi sendiri satwa liar yang berbahaya. Segera hubungi layanan darurat Damkar, karena kami memiliki personel terlatih dan peralatan yang memadai,” pesannya.

Regu 2 Damkar Mabes Gerung menyelesaikan operasi dan kembali ke posko pada pukul 09:40 Wita. Kecepatan respons dan efektivitas kerja yang hanya memakan waktu sekitar 40 menit sejak laporan diterima hingga kembali ke posko, membuktikan profesionalisme Damkar Lombok Barat dalam menjaga keamanan dan ketenangan warga, termasuk di lingkungan pendidikan dan keagamaan seperti Ponpes Nurul Hakim. Peristiwa ini sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan agar tidak menjadi habitat bagi satwa liar.