LINGSAR, LOMBOK BARAT – Dedikasi tanpa batas terus ditunjukkan oleh personel TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-126 Kodim 1606/Mataram bersama masyarakat Desa Girimadia dan Dasan Geriya, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat. Meskipun menghadapi tantangan cuaca yang ekstrem, yang ditandai dengan hujan lebat, upaya pembangunan infrastruktur vital seperti jembatan, rabat beton, dan deker tetap dilanjutkan dengan semangat gotong royong yang tinggi.
Pembangunan ini merupakan fokus utama TMMD tahun ini untuk meningkatkan aksesibilitas dan mitigasi bencana di wilayah yang dikenal memiliki kontur geografis menantang. Kekompakan antara prajurit TNI dan warga setempat menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi hambatan alam.
Akselerasi Pembangunan di Pagi Hari
Kegiatan di lokasi TMMD dimulai sejak pagi hari dengan fokus pada persiapan material. Komandan Satuan Setingkat Kompi (Dan SSK) TMMD Ke-126, Kapten Inf S. Rudin, menjelaskan bahwa pagi hari dimanfaatkan secara maksimal untuk pekerjaan yang membutuhkan material kering.
“Bermula dari kegiatan pagi, kita laksanakan membuat adukan semen, pasir, dan kerikil untuk kita merabat jalan beton dan membuat sayap jembatan yang ada di Gawah Sayang,” ujar Kapten Rudin.
Selain itu, personel juga dibagi ke titik sasaran lain yang tak kalah penting. “Sebagian personil juga kita bagi menuju ke lokasi pembuatan deker beton yang ada di dekat Jembatan Batu Santek,” tambahnya. Prajurit TNI bersama masyarakat saling bahu-membahu mengangkat, mengambil, dan mengaduk material yang sudah disiapkan di lokasi. Hasilnya pun cukup signifikan: “Pondasi deker beton dan membuat sayap jembatan, serta rabat beton yang ada di Gawah Sayang dapat kita selesaikan hari ini,” kata Kapten Rudin.
Hujan Lebat Hentikan Sementara Aktivitas
Menjelang siang hari, kegiatan dihentikan sementara untuk melaksanakan istirahat, salat Zuhur, dan makan siang (Ishoma). Namun, beberapa menit setelah Ishoma, tanda-tanda alam mulai menunjukkan perubahan.
“Mendung dari arah utara kaki Gunung Rinjani terbawa angin menuju daerah lokasi TMMD 126, tepatnya di Desa Girimadia dan Desa Dasan Geriya,” jelas Kapten Rudin. Personel TNI dan masyarakat yang sudah bersiap-siap melanjutkan kegiatan pembangunan sayap jembatan, rabat jalan beton, dan deker beton berukuran 5 meter kali 1 meter di dekat Jembatan Batu Santek, harus menahan diri.
Sesaat kemudian, hujan lebat benar-benar mengguyur lokasi TMMD 126. Curah hujan yang tinggi ini memberikan hambatan besar pada pengerjaan konstruksi.
“Hujan lebat mengguyur di lokasi TMMD 126 yang mengakibatkan material maupun alat transportasi tidak bisa berfungsi karena mengalami hambatan yaitu jalan becek berlubang. Material berupa semen kita amankan dan tidak bisa dicampur lagi karena hujan deras terjadi di lokasi tersebut,” tutur Kapten Rudin, menguraikan tantangan teknis yang harus dihadapi. Kondisi jalan yang becek dan berlumpur juga membuat pendistribusian material semakin sulit.
Semangat Tak Gentar Setelah Hujan Reda
Meskipun aktivitas sempat terhenti akibat guyuran hujan lebat, semangat prajurit TNI dan masyarakat Lingsar sama sekali tidak surut. Begitu intensitas hujan mulai reda, mereka langsung kembali ke lokasi kerja.
“Namun, setelah hujan mulai reda, personel TNI bersama masyarakat tidak gentar dan tetap semangat melaksanakan aktivitas selanjutnya untuk membuat dan melanjutkan pekerjaan yang telah menantinya,” kata Dan SSK TMMD 126.
Kegigihan ini menunjukkan komitmen tinggi dalam menyelesaikan target TMMD, terlepas dari segala kendala cuaca. Kapten Rudin juga menyoroti peran aktif masyarakat. “Masyarakat juga dengan senang hati mendampingi para prajurit TNI yang ada di lokasi untuk bersama-sama membangun pekerjaan yang belum tuntas.” Kemitraan yang erat ini memastikan bahwa proyek infrastruktur vital, seperti rabat jalan beton dan deker beton, dapat diselesaikan tepat waktu dan memberikan manfaat maksimal bagi peningkatan kesejahteraan dan keamanan desa.












