Bakti SosialBeritaDaerahEdukasiEkonomiTNI-Polri

TMMD ke-126 di Tengah Tantangan Alam: Satgas “Kejar-kejaran dengan Hujan” Demi Jembatan dan Rabat Beton

×

TMMD ke-126 di Tengah Tantangan Alam: Satgas “Kejar-kejaran dengan Hujan” Demi Jembatan dan Rabat Beton

Sebarkan artikel ini

LINGSAR, LOMBOK BARAT – Semangat gotong royong dan dedikasi personel TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-126 Komando Distrik Militer (Kodim) 1606/Mataram kembali diuji oleh tantangan alam. Di tengah perubahan cuaca yang ekstrem, kegiatan pembangunan jembatan, talud, dan rabat beton di wilayah Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, terus dikebut tanpa henti. Komandan Satuan Setingkat Kompi (Dan SSK) TMMD 126, Kapten Inf S. Rudin, mengakui bahwa proses pengerjaan di lapangan kini tak ubahnya seperti perlombaan melawan waktu dan cuaca.(24/10).

Pengerjaan infrastruktur ini merupakan bagian dari sasaran fisik TMMD yang sangat vital bagi mobilitas dan perlindungan desa dari bencana hidrometeorologi, seperti longsor dan erosi. Setiap hari, personel Satgas dan warga setempat bekerja keras untuk memastikan material terpasang sebelum hujan deras turun.

Perjuangan Melawan Mendung di Siang Hari

Pembangunan infrastruktur di wilayah perbukitan seperti Lingsar selalu menghadapi tantangan logistik dan cuaca. Kedatangan musim penghujan membuat jadwal pengerjaan harus diatur sedemikian rupa agar kualitas bangunan tetap terjamin.

Kapten Inf S. Rudin menggambarkan situasi yang dialami personelnya di lapangan sebagai perjuangan yang intens. “Mendung. Kejar-kejaran dengan hujan di siang hari pembangunan jembatan, talud, dan rabat beton,” ungkap Kapten Rudin, menggambarkan betapa tipisnya waktu yang dimiliki antara cuaca cerah dan hujan deras.

Menurutnya, setiap tetes air hujan yang turun bisa menghambat proses pengecoran rabat beton dan pemasangan talud. Jika pengecoran terganggu air hujan, kualitas kekuatan beton akan menurun drastis. Oleh karena itu, ketepatan waktu dalam mengolah dan memasang material menjadi kunci utama keberhasilan di tengah cuaca yang tidak menentu.

“Kami harus sangat sigap. Begitu ada celah terang, material langsung kami turunkan dan proses pengecoran dipercepat. Ini demi memastikan jembatan dan rabat beton yang kami bangun memiliki umur pakai yang panjang dan bermanfaat maksimal bagi masyarakat,” tambah Kapten Rudin.

Pentingnya Jembatan dan Talud untuk Aksesibilitas Desa

Sasaran TMMD Ke-126 ini mencakup pembangunan infrastruktur yang sangat dibutuhkan warga desa, terutama untuk aksesibilitas dan mitigasi bencana. Pembangunan jembatan bertujuan menghubungkan antar dusun yang selama ini terisolasi atau sulit diakses saat musim hujan. Sementara, pembangunan talud sangat krusial untuk mengamankan tebing jalan yang rawan longsor dan erosi, menjaga agar rabat beton yang telah dibangun tidak cepat rusak.

Kehadiran rabat beton yang solid akan mengubah total akses transportasi warga, memudahkan mereka membawa hasil kebun ke pasar dan mempercepat akses ke fasilitas umum seperti sekolah dan pusat kesehatan. Sebelum adanya rabat beton, kondisi jalan yang berlumpur dan becek saat hujan seringkali melumpuhkan aktivitas ekonomi warga.

“Pembangunan ini adalah janji kita kepada rakyat. Walaupun hujan menjadi hambatan terbesar kami saat ini, ini tidak akan menyurutkan semangat TNI dan masyarakat untuk menyelesaikan pekerjaan ini,” tegas Kapten Rudin.

Bukti Kemanunggalan dalam Kerja Keras

Seluruh kegiatan pembangunan ini dilakukan dengan semangat kemanunggalan TNI dan rakyat. Warga setempat bahu-membahu bersama prajurit TNI, mulai dari membawa material, mengolah adukan semen, hingga melakukan pengecoran. Mereka sadar bahwa pembangunan ini adalah investasi kolektif untuk masa depan desa mereka.

Dalam suasana kerja yang basah dan penuh lumpur, kekompakan justru semakin terlihat. Rasa lelah terbayar lunas dengan visualisasi nyata manfaat yang akan segera dirasakan. Sinergi ini juga memperkuat hubungan emosional antara aparat keamanan dan masyarakat, sesuai dengan nilai-nilai TMMD.

Melalui perjuangan “kejar-kejaran dengan hujan” ini, TMMD Ke-126 Kodim 1606/Mataram sekali lagi membuktikan komitmennya untuk menghadirkan pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan berkelanjutan, memastikan kesejahteraan desa tercapai meskipun dihadapkan pada tantangan cuaca yang ekstrem.