BeritaBudayaEdukasiGaya HidupPendidikan

Tanamkan Integritas, Kepala Kejari Mataram Pimpin Upacara di SMPN 2, Ajak Siswa Jauhi Pelanggaran Hukum

×

Tanamkan Integritas, Kepala Kejari Mataram Pimpin Upacara di SMPN 2, Ajak Siswa Jauhi Pelanggaran Hukum

Sebarkan artikel ini

MATARAM, NTB – Komitmen Kejaksaan Negeri (Kejari) Mataram dalam membangun kesadaran hukum di lingkungan pendidikan kembali diwujudkan melalui kunjungan langsung ke sekolah. Kepala Kejaksaan Negeri Mataram, Dr. Gde Made Pasek Swardhyana, bertindak sebagai Inspektur Upacara pada upacara bendera di SMP Negeri 2 Mataram, Senin pagi. Kehadiran pemimpin institusi penegak hukum di tengah ratusan pelajar ini menjadi momen edukatif yang sarat pesan moral dan nasionalisme.

Kegiatan tersebut diikuti dengan khidmat oleh seluruh peserta upacara, mulai dari jajaran pimpinan, pegawai, guru, hingga para siswa-siswi dari kelas 7 hingga kelas 9. Kehadiran Bapak Made, sapaan akrab Kepala Kejaksaan Negeri Mataram, disambut antusias sebagai bagian dari upaya Kejaksaan menjalin hubungan harmonis dengan dunia pendidikan.

Integritas dan Kedisiplinan: Fondasi Generasi Berkarakter

Dalam amanatnya, Kepala Kejaksaan Negeri Mataram menyampaikan pesan mendalam yang berfokus pada pembangunan karakter bagi generasi muda. Beliau menekankan bahwa sukses tidak hanya diukur dari prestasi akademik, tetapi juga dari kekuatan moral dan etika.

“Dalam amanatnya, Kepala Kejaksaan Negeri Mataram menyampaikan pesan mendalam mengenai pentingnya menegakkan kedisiplinan, menumbuhkan semangat nasionalisme, serta menjunjung tinggi nilai-nilai integritas dan kejujuran dalam kehidupan sehari-hari,” tulis narasi resmi dari Kejaksaan.

Menurut Dr. Gde Made Pasek Swardhyana, nilai-nilai tersebut merupakan pondasi utama dalam membangun generasi yang berkarakter kuat dan berjiwa tangguh, terutama di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks dan godaan untuk mengambil jalan pintas. Penanaman integritas sejak dini diyakini dapat menjadi benteng moral bagi pelajar di masa depan.

Generasi Muda Wajib Jadi Pelopor Hukum

Lebih lanjut, Bapak Made juga menyoroti peran sentral generasi muda sebagai agen perubahan. Para siswa didorong untuk tidak hanya mengetahui, tetapi juga memahami hukum dan menjadikannya pedoman dalam bertindak sehari-hari. Pemahaman hukum yang baik adalah kunci untuk menciptakan ketertiban dan keadilan.

“Pemahaman hukum bukan hanya tugas aparat penegak hukum, tetapi menjadi tanggung jawab bersama seluruh lapisan masyarakat. Generasi muda harus menjadi pelopor dalam menegakkan kebenaran dan menjauhi segala bentuk pelanggaran hukum,” ujar Bapak Made dalam amanatnya, menekankan perlunya kesadaran hukum kolektif.

Kegiatan ini secara eksplisit menjadi bagian dari program edukasi publik yang dikenal sebagai “Jaksa Menjawab” dan upaya Kejaksaan Negeri Mataram untuk terus membangun kesadaran hukum di lingkungan pendidikan dan masyarakat luas. Melalui kegiatan tersebut, diharapkan tercipta hubungan yang harmonis antara institusi penegak hukum dan dunia pendidikan, serta menumbuhkan rasa percaya masyarakat terhadap kinerja Kejaksaan yang humanis.

Ramah Tamah dan Sesi Interaktif “Jaksa Menjawab”

Upacara bendera yang berlangsung tertib dan penuh rasa nasionalisme tersebut dilanjutkan dengan sesi interaktif “Jaksa Menjawab”. Acara diisi dengan sesi ramah tamah, tanya jawab interaktif seputar hukum dan peran Kejaksaan, serta sesi foto bersama seluruh peserta dan Kepala Kejaksaan Negeri Mataram. Sesi ini memberikan kesempatan bagi siswa-siswi untuk bertanya langsung mengenai profesi jaksa, proses penegakan hukum, hingga kasus-kasus aktual yang relevan dengan kehidupan remaja.

Dalam kesempatan yang sama, Bapak Made turut memberikan motivasi kepada seluruh peserta upacara untuk selalu bersemangat dalam menuntut ilmu, bekerja keras, dan menjauhi perilaku yang bertentangan dengan norma dan hukum yang berlaku. Beliau menegaskan bahwa masa depan bangsa berada di tangan generasi muda yang berakhlak, berilmu, dan berintegritas tinggi.

Melalui kegiatan proaktif seperti ini, Kejaksaan Negeri Mataram berkomitmen untuk terus hadir di tengah masyarakat sebagai lembaga penegak hukum yang humanis, edukatif, dan berorientasi pada pencegahan. Upaya ini ditujukan demi mewujudkan penegakan hukum yang berkeadilan dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat, dimulai dari pendidikan kesadaran hukum sejak bangku sekolah menengah pertama.