LOMBOK BARAT, NTB – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 Komando Distrik Militer (Kodim) 1606/Mataram kembali menggarap sektor non-fisik, kali ini berfokus pada ketahanan pangan dan pelestarian lingkungan. Pada Sabtu malam, 18 Oktober 2025, di Dusun Murpeji, Desa Dasan Geria, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, Satuan Tugas (Satgas) TMMD menggelar penyuluhan intensif mengenai sektor kehutanan, pertanian, dan perkebunan bagi masyarakat setempat.
Kegiatan yang dilaksanakan sekitar pukul 20.30 Wita ini merupakan bagian integral dari TMMD, yang bertujuan tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga meningkatkan kapasitas dan kesejahteraan masyarakat desa melalui edukasi dan pemberdayaan. Penyuluhan ini disambut antusias oleh warga Dusun Murpeji yang mayoritas berprofesi sebagai petani.
Edukasi Kehutanan Kunci Pelestarian Lingkungan
Penyuluhan ini menyoroti pentingnya menjaga keberlanjutan hutan dan lahan di sekitar Desa Dasan Geria. Sektor kehutanan memiliki peran krusial, terutama di wilayah yang bergantung pada hasil bumi, karena berfungsi sebagai penjaga tata air, pencegah erosi, dan sumber daya alam yang vital.
Materi yang disampaikan dalam sesi kehutanan mencakup teknik rehabilitasi lahan kritis, pentingnya menanam pohon endemik, serta cara-cara mencegah dan menangani potensi kebakaran hutan, mengingat curah hujan yang mulai tidak menentu. Edukasi ini juga bertujuan untuk menanamkan kesadaran bahwa hutan adalah warisan yang harus dijaga untuk generasi mendatang.
Pertanian dan Perkebunan: Menuju Swasembada Pangan Lokal
Fokus utama penyuluhan beralih ke sektor pertanian dan perkebunan, yang merupakan urat nadi ekonomi Desa Dasan Geria. Penyuluhan ini difokuskan pada inovasi pertanian yang adaptif terhadap perubahan iklim dan penggunaan teknologi sederhana untuk meningkatkan hasil panen.
Materi yang dibahas meliputi teknik bercocok tanam yang efisien, pengelolaan hama dan penyakit tanaman secara terpadu, serta pemanfaatan pupuk organik. Bagi sektor perkebunan, warga diedukasi mengenai diversifikasi tanaman komoditas unggulan selain komoditas tradisional, sehingga dapat meningkatkan nilai jual dan pendapatan.
Komandan Satuan Setingkat Kompi (Dan SSK) TMMD ke-126, Kapten Inf Safarudin, yang memimpin kegiatan tersebut, menyampaikan bahwa program non-fisik ini merupakan investasi jangka panjang untuk masyarakat.
“Kegiatan penyuluhan ini adalah komitmen kami, sebagai Satgas TMMD, untuk tidak hanya membangun jalan, tetapi juga membangun sumber daya manusia Desa Dasan Geria,” ujar Kapten Safarudin. Beliau menekankan bahwa pengetahuan yang diperoleh warga harus langsung dipraktikkan.
“Kami ingin masyarakat Lingsar tidak hanya tahu cara bercocok tanam, tetapi tahu cara bercocok tanam yang cerdas, yang dapat menghasilkan panen maksimal dan berkelanjutan, sehingga ketahanan pangan desa terjamin,” tegasnya.
Sinergi Tiga Pilar untuk Pemberdayaan Desa
Keberhasilan penyuluhan ini merupakan hasil kolaborasi dari tiga pilar utama: TNI (melalui TMMD), Pemerintah Desa (Pemdes), dan instansi terkait (Dinas Kehutanan dan Dinas Pertanian). Dengan menghadirkan narasumber yang kompeten dari dinas-dinas terkait, informasi yang disampaikan menjadi lebih akurat dan relevan dengan kondisi lahan di Lingsar.
Penyuluhan ini juga berfungsi sebagai forum komunikasi antara pemerintah daerah dan petani. Sesi tanya jawab interaktif memungkinkan warga untuk menyampaikan masalah spesifik di kebun mereka dan mendapatkan solusi langsung dari para ahli.
Melalui kegiatan non-fisik yang berkesinambungan seperti ini, TMMD ke-126 Kodim 1606/Mataram berperan sebagai dinamisator pembangunan pedesaan. Tujuannya adalah menciptakan masyarakat yang tidak hanya menikmati infrastruktur yang layak, tetapi juga memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk mencapai kemandirian ekonomi, selaras dengan visi Indonesia maju dari desa.