LOMBOK BARAT, NTB – Sejarah baru terukir di jajaran Komando Resor Militer (Korem) 162/Wira Bhakti, menandai babak penting dalam peran perempuan di tubuh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD). Untuk pertama kalinya, seorang prajurit Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) dipercaya mengemban tugas strategis sebagai Bintara Pembina Desa (Babinsa) di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB).
Sosok bersejarah itu adalah Pelda (K) Nyoman Dewi Tri Ary Susanti, atau yang akrab disapa Pelda Dewi. Ia kini resmi bertugas di Komando Distrik Militer (Kodim) 1606 Mataram, tepatnya di Komando Rayon Militer (Koramil) 1606-08/Narmada, sebagai Babinsa Karang Bayan, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat. Penugasan ini menunjukkan profesionalisme dan adaptabilitas TNI AD dalam memanfaatkan potensi seluruh prajurit, tanpa memandang gender.
Babinsa Wanita Langsung Terjun di Kegiatan Strategis
Penugasan Pelda Dewi sebagai Babinsa Kowad pertama di NTB tidak hanya dicatat sebagai sejarah internal, tetapi juga langsung diwarnai dengan kegiatan tingkat tinggi. Pada Jumat sore, 17 Oktober 2025, Pelda Dewi mendampingi langsung Panglima Kodam (Pangdam) IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto, S.H., M.H., dalam acara peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) se-Indonesia yang dipusatkan di Desa Lingsar.
Kehadiran Pelda Dewi dalam momen strategis yang berfokus pada ekonomi kerakyatan ini mencerminkan sinergi TNI dengan pemerintah daerah dalam mendorong kemandirian dan kesejahteraan masyarakat desa. Sosoknya di lapangan mendapat apresiasi langsung dari Pangdam IX/Udayana.
“Kehadiran Babinsa wanita seperti Pelda Dewi menunjukkan bahwa semangat pengabdian tidak mengenal batas gender. Ini bukti TNI semakin profesional, adaptif, dan relevan dengan dinamika masyarakat,” ujar Mayjen TNI Piek Budyakto, menggarisbawahi pentingnya keterwakilan perempuan dalam pembinaan teritorial.
Pemberdayaan Prajurit Wanita dan Kekuatan Komunikasi Sosial
Komandan Korem (Danrem) 162/WB, Brigjen TNI Moch. Sjasul Arief, S.Sos., turut menanggapi penugasan Babinsa Kowad ini sebagai langkah strategis organisasi. Beliau menilai langkah tersebut sebagai bentuk komitmen nyata TNI AD dalam memberdayakan prajurit wanita dan memaksimalkan peran mereka di masyarakat.
“Kehadiran Pelda Dewi di tengah masyarakat akan menjadi kekuatan baru dalam menjembatani komunikasi sosial, terutama bagi kaum perempuan dan anak-anak,” tegas Danrem.
Sifat luwes, komunikatif, dan empati yang umumnya dimiliki prajurit wanita dinilai akan sangat efektif dalam mendekati segmen masyarakat tertentu, membuka ruang dialog, serta mengidentifikasi masalah sosial dan kemasyarakatan dengan lebih baik.
Disiplin dan Empati Jadi Modal Utama
Rasa bangga juga disampaikan oleh Komandan Kodim (Dandim) 1606/Mataram, Kolonel Inf Nyarman, M.Tr (Han)., yang merupakan atasan langsung Pelda Dewi. Dandim yakin bahwa Babinsa Kowad ini akan membawa perubahan positif di wilayah tugasnya.
“Pelda Dewi adalah sosok prajurit disiplin, komunikatif, dan memiliki empati tinggi terhadap masyarakat. Kami yakin kehadirannya sebagai Babinsa akan membawa warna baru dalam pembinaan wilayah, khususnya dalam pemberdayaan masyarakat desa,” ungkap Kolonel Inf Nyarman.
Penempatan Pelda Dewi di garis terdepan pembinaan teritorial ini membuktikan bahwa dedikasi dan kualitas seorang prajurit tidak ditentukan oleh jenis kelamin, melainkan oleh integritas, kompetensi, dan kemampuan berinteraksi dengan rakyat. Sosok Pelda Dewi kini menjadi inspirasi baru, tidak hanya bagi rekan-rekannya sesama Kowad, tetapi juga bagi seluruh perempuan Indonesia yang bertekad mengabdi untuk bangsa dengan semangat tanpa batas dan profesionalitas tinggi.