BeritaDaerahEdukasiEkonomiGaya HidupTNI-Polri

Berkah TMMD: Jalan Penghubung 2 KM di Lingsar Terwujud, Petani Gula Aren Pangkas Waktu Tempuh 80 Persen

×

Berkah TMMD: Jalan Penghubung 2 KM di Lingsar Terwujud, Petani Gula Aren Pangkas Waktu Tempuh 80 Persen

Sebarkan artikel ini

LOMBOK BARAT, NTB – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 Komando Distrik Militer (Kodim) 1606/Mataram kembali menorehkan manfaat nyata bagi masyarakat pedesaan. Di Kecamatan Lingsar, impian lama warga untuk memiliki akses jalan yang layak akhirnya terwujud. Satuan Tugas (Satgas) TMMD berhasil membuka dan membangun jalan penghubung sepanjang ±2 kilometer antara Desa Dasan Geria dan Desa Giri Madia.

Kehadiran jalan baru ini membawa dampak transformatif, khususnya bagi para petani dan pelaku usaha kecil di kedua desa tersebut. Salah satu yang paling merasakan dampaknya adalah H. Misnah (52), seorang pembuat gula aren asal Desa Giri Madia, yang kini dapat mengangkut hasil kebunnya jauh lebih efisien. Pembangunan jalan ini menjadi bukti konkret komitmen TNI untuk hadir sebagai Garda Terdepan Pembangunan Desa di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Jarak Tempuh Berkurang Drastis, Produktivitas Meningkat

Sebelum adanya intervensi dari TMMD, perjalanan yang harus ditempuh H. Misnah untuk mencapai kebun arennya sangat berat. Kondisi jalan yang buruk dan licin, terutama saat musim hujan, memaksa H. Misnah menghabiskan waktu antara 25 hingga 30 menit menggunakan sepeda motor. Waktu yang terbuang sia-sia di jalan ini menjadi hambatan utama dalam produktivitasnya.

Kini, setelah jalan TMMD terbuka dan layak dilalui, kisah tersebut berubah total. Jarak tempuh yang sama dapat dipangkas secara drastis, hanya membutuhkan waktu sekitar 5 hingga 10 menit. Pengurangan waktu tempuh hingga lebih dari 80 persen ini memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi H. Misnah.

“Alhamdulillah, sekarang jauh lebih mudah. Dulu kalau hujan jalan licin sekali, susah bawa hasil gula. Sekarang lancar, bisa kirim lebih cepat ke pasar,” ungkap H. Misnah, pembuat gula aren, dengan wajah penuh syukur pada Selasa, 14 Oktober 2025. Perasaan lega ini mencerminkan harapan banyak petani lain di wilayah tersebut yang menggantungkan hidupnya dari hasil bumi.

Membuka Peluang Ekonomi Baru bagi Dua Desa

Manfaat dari jalan penghubung sepanjang 2 kilometer ini tidak hanya dirasakan oleh petani gula aren. Kepala Desa Giri Madia, yang diwakili oleh Sekretaris Desa (Sekdes) Saharudin, menyatakan bahwa akses baru ini telah menciptakan peluang ekonomi baru yang lebih luas bagi warga di Desa Dasan Geria dan Desa Giri Madia.

“Selain membantu petani gula aren, akses ini juga membuka potensi bagi warga lain untuk mengembangkan hasil bumi dan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah),” ujar Saharudin. Konektivitas yang lebih baik akan mempermudah rantai pasok, menurunkan biaya transportasi, dan memperluas jangkauan pasar bagi produk-produk lokal, sehingga mendorong peningkatan kesejahteraan.

Memperkuat Kemanunggalan TNI dan Rakyat

Di sisi lain, anggota Satgas TMMD menegaskan kembali filosofi utama dari program ini. Babinsa Desa Giri Madia, Serma N. G. Manafe, menjelaskan bahwa TMMD adalah jembatan untuk menguatkan hubungan antara TNI dan masyarakat.

“Kami ingin pembangunan ini dirasakan langsung manfaatnya oleh rakyat, terutama mereka yang menggantungkan hidup dari hasil bumi. Kegiatan TMMD ini bukan sekadar membangun fisik, tetapi juga memperkuat semangat gotong royong dan kebersamaan antara TNI dan masyarakat,” tegas Serma Manafe.

Komitmen Kodim 1606/Mataram melalui TMMD ke-126 ini menjadi bukti nyata hadirnya negara di tengah tantangan infrastruktur pedesaan. Pembangunan jalan yang memangkas waktu tempuh secara signifikan ini bukan hanya sekadar proyek fisik, tetapi juga pembuka harapan baru bagi para petani seperti H. Misnah. Konektivitas desa yang diperkuat ini diharapkan menjadi fondasi yang kokoh menuju Lombok Barat yang lebih sejahtera dan berdaya saing.