BeritaDaerahEdukasiKebakaranPeristiwa

Warga Lingkungan Batu Anyar Gerung Dikejutkan Ular Piton 2 Meter, Tim Damkar Lombok Barat Lakukan Evakuasi Malam Hari

×

Warga Lingkungan Batu Anyar Gerung Dikejutkan Ular Piton 2 Meter, Tim Damkar Lombok Barat Lakukan Evakuasi Malam Hari

Sebarkan artikel ini

LOMBOK BARAT, NTB – Suasana malam hari di Lingkungan Batu Anyar, Kelurahan Gerung Utara, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, pada Rabu (8/10/2025) mendadak tegang. Warga dikejutkan oleh kehadiran seekor ular piton berukuran cukup besar yang ditemukan bersembunyi di area rumah. Menyikapi situasi yang berpotensi membahayakan ini, Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Lombok Barat segera diterjunkan untuk melakukan evakuasi.

Evakuasi ular piton ini menjadi bagian dari tugas mulia Damkar sebagai tim penyelamat non-kebakaran (non-fire rescue), menunjukkan kesiapan mereka dalam menanggapi berbagai jenis situasi darurat yang dialami masyarakat. Keberhasilan evakuasi ini menambah daftar panjang respons cepat Damkar Lombok Barat dalam menjaga keamanan lingkungan warga.

Ular Piton Bersembunyi di Pondasi Rumah
Kejadian bermula sekitar pukul 20.00 Wita. Ular piton tersebut diketahui bersembunyi di dalam lubang pondasi rumah milik Ibu Okta Purnama Lara. Kehadiran reptil besar di area hunian tentu saja menimbulkan kekhawatiran serius bagi Ibu Okta dan keluarganya, mengingat ular piton dikenal memiliki lilitan yang kuat dan dapat membahayakan, terutama bagi anak-anak atau hewan peliharaan.

Pihak Damkar Lombok Barat segera menerima informasi berharga ini dari Husnul, Komandan Peleton (Danton) Regu 1. Tanpa membuang waktu, Regu 1 Damkar Mabes Gerung langsung mempersiapkan diri. Tim segera berangkat menuju lokasi dengan menggunakan 1 unit mobil Rescue. Berkat respons yang sigap, petugas berhasil tiba di lokasi pada pukul 20.10 Wita.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Lombok Barat, H. Suherman, menjelaskan detail penemuan ular tersebut. “Berdasarkan laporan dan hasil evakuasi tim di lapangan, ular piton yang ditemukan memiliki panjang sekitar 200 sentimeter dengan berat kurang lebih 3 kilogram. Ular tersebut bersembunyi di lubang pondasi rumah warga, sehingga membutuhkan penanganan yang sangat hati-hati,” terang H. Suherman.

Teknik Evakuasi Manual dengan Kehati-hatian
Proses evakuasi ular piton yang dilakukan oleh Regu 1 tidak menggunakan alat penjepit yang kompleks, melainkan mengandalkan teknik manual dengan bantuan sarung tangan khusus. Metode manual dipilih untuk memastikan bahwa ular dapat ditarik keluar dengan aman dari celah sempit di pondasi, serta meminimalkan risiko satwa terluka.

Petugas Damkar yang terlatih harus bekerja dengan tenang dan teliti dalam kondisi minim cahaya malam. Keahlian mereka dalam menangani reptil menjadi kunci sukses, mengingat ular piton bisa sangat agresif jika merasa terancam. Setelah melalui proses penanganan yang memakan waktu, ular piton tersebut berhasil diamankan. Tim Regu 1 kemudian kembali ke posko pada pukul 21.15 Wita, menandai tuntasnya operasi penyelamatan tersebut.

“Kami selalu menekankan kepada personel agar setiap evakuasi satwa liar, terutama ular piton, dilakukan dengan mengutamakan keselamatan petugas dan satwa itu sendiri. Keberhasilan ini adalah bukti kesiapan dan kecepatan tanggap personel Damkar dalam melayani kebutuhan rescue masyarakat, bahkan hingga larut malam,” ujar H. Suherman, mengapresiasi kinerja timnya.

Pentingnya Melapor ke Pihak Berwenang
Insiden di Gerung Utara ini menjadi pengingat bagi masyarakat luas tentang pentingnya tidak mengambil risiko dalam menangani satwa liar. H. Suherman mengimbau warga untuk segera menghubungi layanan darurat Damkar atau instansi terkait lainnya jika menemukan ular atau satwa berbahaya lainnya di lingkungan rumah.

“Jangan pernah coba-coba menangkap ular sendiri tanpa keahlian dan peralatan yang memadai. Ular, terutama piton, bisa sangat berbahaya. Laporkan segera ke Damkar. Kami siap sedia 24 jam untuk melakukan evakuasi dan memastikan lingkungan warga kembali aman,” tegasnya.

Evakuasi ini sekali lagi memperkuat citra Damkar Lombok Barat sebagai unit multifungsi yang siap menghadapi berbagai tantangan penyelamatan, menegaskan bahwa tugas mereka bukan hanya memadamkan api, tetapi juga melindungi masyarakat dari segala ancaman bahaya di luar kebakaran.