BeritaKebakaranPeristiwa

Si Jago Merah Lahap Shaya Cottage di Sekotong, Diduga Berawal dari Pembakaran Sampah

×

Si Jago Merah Lahap Shaya Cottage di Sekotong, Diduga Berawal dari Pembakaran Sampah

Sebarkan artikel ini

LOMBOK BARAT, NTB – Sebuah insiden kebakaran hebat melanda satu komplek bungalow di Dusun Temeran, Desa Pesisir Mas, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat. Peristiwa yang terjadi pada Senin, 6 Oktober 2025, sekitar pukul 13.30 Wita tersebut, dengan cepat menghanguskan lima bangunan di area properti yang dikenal sebagai Shaya Cottage. Kerugian ditaksir cukup besar, meskipun dipastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Dugaan awal penyebab kebakaran ini sangat klasik, namun fatal: pembakaran sampah yang tidak terkontrol. Lokasi bungalow yang berada di kawasan pesisir dengan material bangunan yang sangat rentan api membuat si jago merah menjalar dalam waktu singkat.

Respons Cepat Damkar Lombok Barat

Begitu menerima laporan, Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Lombok Barat langsung bergerak cepat menuju lokasi kejadian di Sekotong, daerah yang dikenal sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Lombok Barat.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Lombok Barat, H. Suherman, menjelaskan pengerahan sumber daya yang dilakukan untuk menanggulangi kebakaran ini. “Kami kerahkan dua unit mobil pemadam ke lokasi, ditambah satu unit tangki suplay untuk memastikan pasokan air tidak terputus,” ujar H. Suherman.

Meskipun jarak tempuh ke Sekotong cukup jauh dari pusat Kabupaten, respons yang cepat menjadi kunci untuk melokalisir api agar tidak merambat ke properti lain di sekitarnya.

Material Alang-Alang Picu Penjalaran Api yang Cepat

Komplek bungalow yang terbakar adalah milik seorang owner bernama Jean Francois. Berdasarkan keterangan dari petugas, kebakaran ini menghanguskan lima bangunan utama di Shaya Cottage, yang meliputi kamar tidur, dapur, kamar mandi, dan kamar terbuka.

H. Suherman menyoroti faktor utama yang menyebabkan api menyebar dengan sangat cepat dan sulit dikendalikan pada tahap awal. Faktor tersebut adalah material atap yang digunakan pada seluruh bangunan.

“Api cepat menjalar disebabkan atap yang dari Alang-Alang semua,” tegas H. Suherman. Atap tradisional dari Alang-Alang (jerami kering) memang memberikan kesan estetika tropis yang khas, namun memiliki kelemahan serius karena sangat mudah terbakar dan menjadi media penghantar api yang sangat cepat merambat,terutama pada cuaca panas dan kering di wilayah pesisir.

Beruntung, dalam insiden ini tidak ada korban jiwa yang dilaporkan. Para penghuni dan staf di bungalow tersebut berhasil menyelamatkan diri begitu api mulai membesar.

Edukasi Pencegahan Kebakaran Akibat Pembakaran Sampah

Meskipun penyebab pastinya masih dalam penyelidikan, dugaan kuat mengarah pada pembakaran sampah yang kemudian apinya membesar dan tertiup angin hingga menyambar atap Alang-Alang. Insiden ini menjadi pengingat penting bagi seluruh pemilik properti, khususnya yang menggunakan material eksklusif namun rentan api seperti Alang-Alang, agar sangat berhati-hati dalam mengelola sampah.

H. Suherman menghimbau Himbauan agar pemilik bangunan hotel, villa, bungalow, pergudangan, perkantoran agar di lengkapi dengan alat pemadam ringan (APAR), Sepertinya yang selama ini damkar turun sosialisasi kan.