LOMBOK TENGAH, NTB – Suara sirine dan derap langkah ratusan personel Satuan Tugas Penanggulangan Bencana (Satgas PRCPB) Korem 162/Wira Bhakti memecah keheningan di Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, pada Rabu (24/9/25).
Sejak pukul 08.00 WITA, tim gabungan langsung dihadapkan pada serangkaian situasi darurat yang kritis. Aksi penyelamatan dramatis berlangsung tanpa henti di berbagai titik. Tim bergerak cepat mengevakuasi warga yang terjebak di pagar rumah di Dusun Batu Riti, menyelamatkan korban yang terisolasi di rawa-rawa Desa Kuta, hingga melakukan evakuasi heroik terhadap warga yang tertimpa reruntuhan bangunan di Pantai Seger.
Intensitas semakin memuncak ketika laporan adanya korban tertimbun longsoran bebatuan di Bukit Lenser diterima pada pukul 14.40 WITA. Di bawah pengawasan langsung Komandan Satgas PRCBP Brigjen TNI Moch. Sjasul Arief, S. Sos., tim penyelamat berjuang melawan medan terjal untuk mengevakuasi korban.
Memasuki hari ketiga Latihan Geladi Lapang “Surya Sakti 5”, sebanyak 400 personel gabungan dihadapkan pada skenario bencana yang menuntut kecepatan, ketepatan, dan ketangguhan di medan yang sulit.
Tidak hanya fokus pada penyelamatan, latihan ini juga menguji kemampuan Satgas dalam mengatasi berbagai dinamika tak terduga. Sebuah ambulans yang sedang membawa korban mengalami kerusakan mesin dan berhasil ditangani dengan cepat. Tim teknis juga dikerahkan untuk memperbaiki repeater komunikasi di Bukit Sade guna memastikan seluruh komando berjalan lancar.
Di tengah kesibukan latihan, Kepala Staf Kodam (Kasdam) IX/Udayana, Brigjen TNI Taufik Hanafi, beserta jajaran meninjau langsung Posko Latihan. Dalam paparannya, Wakil Komandan Satgas, Kolonel Inf. Wirawan Eko Prasetyo, S.E., M.H., menjelaskan seluruh rangkaian penanganan darurat yang telah dilaksanakan. Pelaksanaan latihan ini juga ditinjau langsung oleh Kapok Sahli Pangdam IX/Udayana, Brigjen TNI Agus Muchlis Latif, dan Ketua Tim Pusterad, Brigjen TNI Totok Sulistiyo.
Seluruh rangkaian latihan pada hari ketiga berjalan dengan aman, lancar, dan menunjukkan peningkatan kesiapsiagaan personel dalam menghadapi bencana alam.
