LOMBOK BARAT, NTB – Kabar baik datang dari sektor keamanan lalu lintas di Lombok Barat. Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Lombok Barat mencatat adanya penurunan signifikan dalam angka kecelakaan lalu lintas pada bulan Agustus 2025. Data terbaru menunjukkan, kasus kecelakaan yang didominasi oleh kelompok usia produktif, khususnya para pelajar, berhasil ditekan berkat sinergi berbagai pihak.
Penurunan ini menjadi sorotan karena terjadi di awal tahun ajaran baru, di mana volume kendaraan di jalan raya biasanya meningkat. Hal ini membuktikan bahwa program edukasi dan penertiban yang dilakukan secara intensif oleh aparat kepolisian dan pihak terkait telah membuahkan hasil positif dalam menekan potensi risiko di jalan raya.
Angka Kecelakaan Turun Hingga 50 Persen
Kasat Lantas Polres Lombok Barat, Iptu Dina Rizkiana, S.Tr.K., melalui Kanit Gakkum, Ipda Achid Juanda, S.H., menyampaikan data yang menggembirakan. Pada bulan Agustus, hanya tercatat sembilan kasus kecelakaan lalu lintas. Angka ini turun drastis, sekitar 50 persen, jika dibandingkan dengan bulan Juli yang mencapai 21 kasus.
“Alhamdulillah, dari sisi kuantitas terjadi penurunan signifikan. Ini adalah hasil upaya bersama antara kepolisian, dinas terkait, Jasa Raharja, Dishub, hingga stakeholder lainnya dalam menekan angka kecelakaan,” ujar Achid Juanda saat ditemui oleh RRI, Senin (15/9/2025).
Penurunan ini menjadi indikator positif bahwa upaya kolaboratif lintas sektor memiliki dampak besar terhadap keselamatan di jalan raya. Kerjasama yang baik antara aparat penegak hukum, instansi pemerintah, dan lembaga swasta berhasil menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi pengguna jalan.
Fokus Edukasi pada Pelajar di Awal Tahun Ajaran
Achid Juanda menjelaskan, di masa tahun ajaran baru, tren kecelakaan sering kali melibatkan pelajar yang baru mulai menggunakan kendaraan bermotor. Banyak dari mereka yang belum memenuhi syarat untuk memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM), yaitu berusia di bawah 17 tahun. Situasi ini menjadi tantangan tersendiri bagi kepolisian.
Meski demikian, Satlantas Polres Lombok Barat tidak tinggal diam. Mereka melakukan pendekatan proaktif dengan mendatangi langsung sekolah-sekolah di wilayah Lombok Barat. “Kami langsung mendatangi sekolah saat penerimaan siswa baru, untuk memberikan edukasi pentingnya keselamatan dan tertib berlalu lintas,” tambahnya.
Program edukasi ini tidak hanya berfokus pada aturan, tetapi juga menanamkan kesadaran akan risiko dan etika berlalu lintas. Hal ini penting untuk membentuk mental pengendara yang bertanggung jawab sejak dini. Dengan pendekatan yang humanis dan persuasif, diharapkan pesan-pesan keselamatan dapat lebih mudah diterima oleh para pelajar.
Tanggung Jawab Bersama untuk Keselamatan
Satlantas Polres Lombok Barat menegaskan bahwa keberhasilan dalam menekan angka kecelakaan bukanlah semata-mata tugas aparat kepolisian. Diperlukan peran aktif dari seluruh elemen masyarakat. “Menurunkan angka kecelakaan bukan hanya tugas aparat, tetapi juga memerlukan peran aktif sekolah, orang tua, serta masyarakat,” ungkap Achid Juanda.
Orang tua memiliki peran krusial dalam mengawasi anak-anak mereka, memastikan mereka tidak mengendarai kendaraan bermotor sebelum memiliki SIM yang sah. Sementara itu, pihak sekolah dapat terus mengintegrasikan materi keselamatan berlalu lintas ke dalam kurikulum atau kegiatan ekstrakurikuler. Masyarakat luas juga diharapkan dapat saling mengingatkan dan menjadi teladan dalam berkendara.
Dengan adanya kolaborasi yang intensif dan berkelanjutan dari semua pihak mulai dari kepolisian, dinas terkait, hingga peran aktif orang tua dan sekolah diharapkan angka kecelakaan lalu lintas di Lombok Barat dapat terus ditekan. Ini adalah langkah penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan melindungi generasi muda dari risiko di jalan raya.