LOMBOK BARAT, NTB – Suasana khidmat dan penuh kegembiraan menyelimuti halaman MAN Lombok Barat pada Jumat (12/9). Madrasah ini menggelar perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah yang dihadiri oleh ratusan siswa, guru, serta berbagai tokoh penting dari lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lombok Barat. Acara ini tidak hanya menjadi wadah untuk mengenang kelahiran Rasulullah, tetapi juga sebagai momentum untuk menguatkan nilai-nilai keagamaan dan kebersamaan.
Perayaan ini menjadi salah satu acara terbesar yang diselenggarakan di madrasah, yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai luhur Islam kepada generasi muda. Acara dibuka dengan serangkaian kegiatan yang menenangkan hati, mulai dari pembacaan Surat Yasin, zikir, doa, hingga alunan hadrah yang syahdu. Qori’ terbaik MAN Lombok Barat, M. Sulhan dari kelas XI, juga turut membacakan ayat suci Al-Qur’an, menambah kekhidmatan acara.
Meneladani Akhlak Rasulullah Sebagai Pedoman Hidup
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Lombok Barat, Drs. H. Haryadi Iskandar, dalam sambutannya menegaskan bahwa peringatan Maulid Nabi memiliki makna yang jauh lebih dalam dari sekadar seremoni. Ia mengajak seluruh hadirin untuk menjadikan momen ini sebagai refleksi dan motivasi.
“Keteladanan Nabi Muhammad SAW harus kita jadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam dunia pendidikan maupun bermasyarakat,” ungkap Haryadi. “Semoga siswa-siswi MAN Lombok Barat menjadi generasi berakhlak mulia dan berprestasi.”
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan bahwa tanda kegembiraan atas kelahiran Nabi Muhammad SAW dapat ditunjukkan dengan memperbanyak membaca Al-Qur’an, mempelajari sejarah dan risalah Nabi, serta melaksanakan sunnah-sunnahnya. Pesan ini disambut baik oleh para siswa dan guru, yang menunjukkan semangat untuk menerapkan ajaran Rasulullah dalam keseharian.
Maulid: Pengejawantahan Gotong Royong dan Kearifan Lokal
Kepala MAN Lombok Barat, H. Abdul Azis Faradi, S.Pd.M.Pd., menyoroti aspek unik dalam perayaan maulid di madrasahnya. Menurutnya, acara ini adalah cerminan dari nilai gotong royong dan persatuan yang kuat. “Apa yang disajikan dalam perayaan maulid Nabi Muhammad SAW di madrasah kita ini adalah pengejawantahan dari nilai gotong royong, nilai persatuan, dan nilai kearifan lokal,” ujarnya.
Pernyataan ini dibuktikan dengan tradisi yang telah dijalankan, di mana setiap kelas berpartisipasi dengan membawa “dulang” atau nampan berisi aneka ragam makanan khas lokal. Sebanyak 58 dulang terkumpul, dengan rincian 24 dulang nasi dan 24 dulang penamat, yang semuanya merupakan partisipasi aktif dari seluruh siswa. Hal ini tidak hanya memperkaya hidangan, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan kekeluargaan di antara warga madrasah.
Hikmah dan Harapan dari Peringatan Maulid
Tausiah hikmah Maulid disampaikan oleh Ust. Musleh, S. Kom.I, yang menjelaskan keutamaan memperingati kelahiran Rasulullah. Ia menyampaikan bahwa siapa saja yang memperingati maulid Nabi niscaya akan mendapatkan rasa aman, dijauhkan dari penyakit, dan diberikan ganjaran pahala.
Tausiah tersebut juga menekankan pentingnya menumbuhkan rasa cinta kepada Rasulullah melalui akhlak yang mulia, ketekunan dalam beribadah, dan kepedulian sosial terhadap sesama. Melalui peringatan ini, diharapkan setiap individu dapat mengambil hikmah untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Acara Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H di MAN Lombok Barat ditutup dengan pembacaan doa bersama yang dipimpin oleh TGH. Taufiqurrahman, menciptakan suasana religius yang penuh kekhusyukan. Peringatan ini meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh hadirin, sebagai pengingat akan pentingnya meneladani akhlak Rasulullah dan mengimplementasikan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.