MATARAM, NTB – Dalam Rangka Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Pasukan Pelopor Korps Brimob Polri ke-66 tahun 2025 menjadi momen istimewa bagi Sat Brimob Polda NTB Khususnya Batalyon A Pelopor untuk merefleksikan pengabdiannya kepada bangsa. Perayaan ini tidak hanya diisi dengan upacara, tetapi juga diwujudkan melalui aksi nyata yang menyentuh hati masyarakat. Sebagai wujud rasa syukur, Batalyon A Pelopor menggelar bakti sosial dengan menyalurkan bantuan kepada panti asuhan dan masyarakat kurang mampu di Kota Mataram.
Kegiatan ini merupakan implementasi dari filosofi yang dipegang teguh oleh Brimob, bahwa kehadirannya tidak hanya untuk menjaga keamanan, tetapi juga untuk melayani dan mengayomi masyarakat. Aksi ini menunjukkan bahwa di balik seragam dan senjata, terdapat hati yang tulus dan welas asih untuk sesama.
Wujud Pengabdian Sejati di Tengah Masyarakat
Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda NTB, Kombes Pol Dwi Yanto Nugroho, S.I.K., M.Han Melalui Komandan Batalyon A Pelopor, Kompol Supriyono, S.Adm, menyampaikan pandangannya yang mendalam tentang makna pengabdian sejati bagi seorang Bhayangkara Brimob. Menurutnya, Brimob harus menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat.
“Sebagai Bhayangkara Brimob, kita hadir tidak hanya saat situasi genting, tetapi juga dalam keseharian masyarakat,” ujar Kompol Supriyono. “Menjadi teladan, menebar manfaat, dan menumbuhkan rasa persaudaraan dengan penuh welas asih/kasih sayang adalah wujud pengabdian sejati.”
Pernyataan ini menegaskan komitmen Batalyon A Pelopor untuk selalu berada di garis depan, tidak hanya dalam menghadapi ancaman keamanan, tetapi juga dalam memberikan kontribusi positif bagi kehidupan sosial. Bakti sosial ini adalah salah satu cara mereka untuk menunjukkan kepedulian, merangkul sesama, dan memperkuat ikatan emosional dengan masyarakat.
Menjangkau Sesama dengan Penuh Welas Asih
Dalam kegiatan bakti sosial kali ini, Batalyon A Pelopor menyasar beberapa tempat dan kelompok masyarakat yang membutuhkan. Bantuan disalurkan secara langsung ke Panti Asuhan Nahdathul Wathan di Kampung Banjar Gatep, Ampenan Selatan, serta Panti Asuhan Muhammadiyah Mataram. Paket bantuan yang diberikan diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari anak-anak panti dan meringankan beban pengelola.
Selain itu, bantuan juga diberikan kepada para pemulung, tukang bersih jalan, dan masyarakat sekitar yang kurang beruntung. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang seringkali luput dari perhatian. Dengan menyalurkan bantuan kepada mereka, Batalyon A Pelopor menunjukkan penghargaan atas kerja keras mereka dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Kegiatan ini bukan hanya sekadar seremoni peringatan hari jadi. Lebih dari itu, bakti sosial ini adalah manifestasi dari nilai luhur Brimob Polri yang selalu hadir di tengah masyarakat, siap sedia menebarkan manfaat, dan memperkuat rasa persaudaraan. Bantuan yang diberikan bukan sekadar materi, tetapi juga simbol kepedulian dan kasih sayang yang tulus.
Membangun Silaturahmi Berdasarkan Semangat Kemanusiaan
Dengan semangat “Jiwa Ragaku Demi Kemanusiaan”, Batalyon A Pelopor berharap kegiatan ini dapat membawa kebahagiaan dan menumbuhkan semangat baru bagi para penerima bantuan. Keberadaan Brimob di tengah masyarakat seharusnya tidak hanya menciptakan rasa aman, tetapi juga rasa nyaman dan kekeluargaan.
Kegiatan ini secara langsung mempererat hubungan silaturahmi antara Brimob Polri dan masyarakat. Ketika masyarakat melihat polisi sebagai sosok yang peduli dan melayani, kepercayaan dan dukungan pun akan tumbuh. Pada akhirnya, keberadaan Brimob akan benar-benar dirasakan sebagai pelindung dan pengayom rakyat, bukan hanya sebagai penegak hukum.
Bakti sosial ini menjadi bukti nyata komitmen Batalyon A Pelopor Brimob Polda NTB dalam mengabdi. Di hari jadi yang ke-66, mereka tidak hanya merayakan pencapaian, tetapi juga memperbarui janji untuk terus melayani dan mengayomi masyarakat dengan hati, menjadikan setiap langkah mereka sebagai wujud nyata dari pengabdian sejati.