Berita

Aksi Damai HMI dan BEM Cordova di KSB, Polres dan DPRD Jadi Sasaran

×

Aksi Damai HMI dan BEM Cordova di KSB, Polres dan DPRD Jadi Sasaran

Sebarkan artikel ini

Sumbawa Barat, 1 September 2025 – Gelombang demonstrasi mahasiswa yang terjadi di berbagai daerah Indonesia turut menggema di Kabupaten Sumbawa Barat. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sumbawa Barat bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Cordova menggelar aksi unjuk rasa damai di dua titik strategis, yakni Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Sumbawa Barat dan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumbawa Barat, Senin (1/9).

Aksi tersebut membawa 10 tuntutan utama, yang ditujukan kepada pemerintah pusat, kepolisian, dan pemerintah daerah. Massa aksi menuntut antara lain:
• Menolak kenaikan tunjangan DPR.
• Membatalkan kebijakan tunjangan rumah anggota DPR.
• Mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk segera mencopot Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
• Melakukan evaluasi dan reformasi menyeluruh terhadap institusi Polri.
• Mengusut tuntas tindakan represif aparat dalam menghadapi aksi demonstrasi mahasiswa.
• Mendesak pengusutan kasus kematian Affan Kurniawan yang diduga berkaitan dengan tindakan aparat.
• Meminta percepatan pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset.
• Evaluasi menyeluruh terhadap proyek strategis daerah Kabupaten Sumbawa Barat tahun 2025.
• Revisi dan penjelasan ulang terhadap Peraturan Daerah (Perda) tentang Pariwisata.
• Penutupan tempat-tempat hiburan malam yang diduga menjadi lokasi penjualan minuman keras (miras) dan praktik prostitusi.

Ketua Umum HMI Cabang Sumbawa Barat, Indra Dwi Herfiansyah, dalam orasinya menegaskan bahwa institusi Polri telah gagal menjaga keamanan dan menghormati hak konstitusional masyarakat untuk menyampaikan pendapat di muka umum.

“Kami menuntut Presiden Prabowo segera mencopot Kapolri karena telah gagal menjaga keamanan selama gelombang demonstrasi di Jakarta dan sejumlah daerah lainnya. Selain itu, kami juga menyatakan mosi tidak percaya kepada Polri atas dugaan tindakan represif terhadap massa aksi,” tegas Indra.

Tidak hanya itu massa juga mendesak Polres Sumbawa Barat untuk segera melakukan razia menyeluruh terhadap tempat hiburan malam yang diduga kuat menjadi lokasi peredaran miras dan praktik prostitusi di wilayah KSB.

Aksi yang berlangsung tertib dan damai tersebut diterima langsung oleh Kapolres Sumbawa Barat AKBP Zulkarnain, S.I.K., Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa Barat, serta Bupati Sumbawa Barat.

Kapolres Zulkarnain, S.I.k., saat menemui massa aksi menyatakan bahwa beberapa tuntutan mahasiswa, khususnya yang berkaitan dengan dugaan pelanggaran oleh anggota Polri, sudah ditangani oleh Divisi Propam Mabes Polri. Ia juga menyebutkan bahwa pihaknya telah melaksanakan razia gabungan untuk menindak peredaran miras dan kegiatan ilegal lainnya.

“Terkait tuntutan mahasiswa, kami sampaikan bahwa proses pemeriksaan oleh Propam Polri sedang berlangsung. Untuk kasus peredaran miras dan praktik prostitusi, kami telah menggelar razia gabungan dan mengamankan pelaku serta barang bukti. Kami juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga KSB tetap aman dan kondusif,” ujar Zulkarnain.
Kapolres juga mengajak masyarakat, khususnya kaum muda dan mahasiswa, untuk bersinergi dengan TNI-Polri dalam menjaga keamanan daerah serta mendukung program pembangunan dari pusat hingga daerah.

“Mari kita jaga Kabupaten Sumbawa Barat yang kita cintai ini. Kita dukung bersama program-program strategis pemerintah yang bertujuan menyejahterakan masyarakat,” tutup Kapolres.

Di akhir aksi, massa juga menyerukan kepada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Sumbawa Barat untuk menandatangani petisi sebagai bentuk komitmen bersama menjaga keadilan, transparansi, dan kesejahteraan di daerah.