BeritaEdukasiGaya HidupOpiniTNI-Polri

Kombes Dwi Yanto Nugroho: Mengelola Masalah dengan Hati Lapang, Pimpin Brimob NTB dengan Strategi, Bukan Ambisi

×

Kombes Dwi Yanto Nugroho: Mengelola Masalah dengan Hati Lapang, Pimpin Brimob NTB dengan Strategi, Bukan Ambisi

Sebarkan artikel ini

MATARAM, NTB – Setiap institusi, termasuk kepolisian, pasti menghadapi tantangan dan masalah yang datang silih berganti. Namun, bagaimana cara menyikapinya menjadi kunci utama dalam mencapai keberhasilan dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif. Hal ini pula yang menjadi filosofi kepemimpinan Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda NTB, Kombes Pol Dwi Yanto Nugroho, S.I.K., M.Han., yang menekankan pentingnya kebijaksanaan dalam menghadapi setiap masalah dan berstrategi, bukan berambisi.

Dalam sebuah sesi pengarahan, Kombes Dwi Yanto menyampaikan pandangan filosofisnya yang mendalam tentang bagaimana menghadapi kesulitan. Pandangan ini tidak hanya berlaku dalam konteks pekerjaan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari, dan menjadi pegangan bagi seluruh personel Brimob Polda NTB dalam menjalankan tugas mereka.

Mengelola Masalah dengan Sikap Ramah dan Hati yang Lapang

Kombes Dwi Yanto Nugroho memulai pandangannya dengan analogi yang sederhana namun sangat bermakna. Ia mengibaratkan masalah sebagai tamu yang singgah. Sikap kita dalam menyambut tamu akan menentukan seberapa lama tamu itu tinggal.

“Ketika masalah datang, terimalah seperti tamu yang singgah,” ujarnya. Analogi ini mengajak kita untuk tidak menolak atau melawan masalah dengan emosi, melainkan menerimanya dengan lapang dada. “Layani dengan ramah, karena dia tidak akan berlama-lama bila engkau menerimanya dengan hati yang lapang.”

Pernyataan ini bukan hanya sekadar kalimat motivasi, melainkan sebuah strategi mental yang sangat efektif. Dengan menerima masalah sebagai bagian dari proses, kita dapat menenangkan diri, mengurangi stres, dan membuka ruang untuk berpikir lebih jernih. Sikap ini memungkinkan kita untuk tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan, melainkan menganalisis situasi dengan kepala dingin. Dalam konteks tugas-tugas Brimob yang seringkali berhadapan dengan situasi berisiko tinggi dan penuh tekanan, filosofi ini menjadi landasan penting bagi setiap personel untuk tetap tenang dan profesional.

Strategi Mengalahkan Ambisi dalam Kepemimpinan

Lebih lanjut, Kombes Dwi Yanto Nugroho juga menekankan pentingnya bergerak dengan strategi, bukan hanya ambisi. Ambisi seringkali didorong oleh keinginan pribadi atau tujuan jangka pendek, yang berpotensi mengabaikan risiko dan dampak jangka panjang. Sebaliknya, strategi melibatkan perencanaan yang matang, pemahaman yang komprehensif terhadap situasi, dan tujuan yang lebih luas.

“Bergeraklah dengan strategi bukan ambisi,” pesannya. Dengan strategi, setiap langkah yang diambil memiliki tujuan yang jelas, terukur, dan terencana. Hal ini sangat krusial dalam dunia militer dan kepolisian, di mana setiap keputusan dapat berdampak besar terhadap keselamatan personel dan keberhasilan misi.

Kombes Dwi Yanto juga menambahkan, “Semakin tenang sikapmu, semakin jernih pikiranmu.” Kalimat ini menggarisbawahi hubungan erat antara ketenangan batin dan kejernihan berpikir. Sikap yang tenang memungkinkan seseorang untuk melihat gambaran yang lebih besar, mengidentifikasi solusi yang efektif, dan mengambil keputusan yang tepat. Ambisi yang berlebihan justru dapat mengaburkan pikiran, mendorong tindakan impulsif, dan pada akhirnya, menggagalkan tujuan.

Filosofi kepemimpinan ini telah menjadi panduan bagi Brimob Polda NTB dalam menjalankan tugas-tugasnya, baik dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, maupun dalam operasi-operasi khusus. Dengan mengedepankan pendekatan yang tenang, strategis, dan humanis, Brimob NTB tidak hanya berhasil dalam menjalankan tugas, tetapi juga semakin dekat dengan masyarakat, membangun kepercayaan, dan menjadi teladan bagi institusi lain.