Mataram — Demi menjaga harga dan kualitas beras tetap aman di kantong masyarakat, Tim Satgas Pangan Ditreskrimsus Polda NTB terus bergerak cepat. Mulai pertengahan Juli 2025, tim ini aktif turun ke lapangan memantau langsung toko, gudang, hingga pasar modern di seluruh wilayah NTB.
Dipimpin langsung Kasubdit IV Ditreskrimsus Polda NTB, Kompol Moh. Nasrullah, S.IK., kegiatan tersebut sebagai tindak lanjut Surat Perintah (Seprint) Nomor 256/VII/2025. Fokus utamanya memastikan tak ada permainan harga, penimbunan, dan atau jual beli di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang dapat merugikan warga.
“Kami ingin pastikan beras yang dijual di pasaran, masih dalam harga wajar dan stoknya cukup untuk masyarakat,” tegas Kompol Nasrullah, Rabu (23/7/2025), di Mataram.
Untuk diketahui, pada 15 Juli 2025 tim menyambangi Niaga Supermarket di Jalan Sriwijaya, Kota Mataram. Di sana, ditemukan beberapa merek seperti Fortune, Sovia, Sania, dan Siip dijual sedikit di atas HET. Namun setelah dikonfirmasi ke managemen Niaga, kenaikan itu masih dapat ditoleransi karena adanya biaya tambahan transportasi dari distributor.
Besoknya, 16 Juli 2025, giliran distributor gudang Jembatan Baru di Desa Jerneng, Lombok Barat yang disasar. Hasilnya cukup menggembirakan. Harga beras merek Fortune masih sesuai HET dan stok terpantau aman, sekitar 5,3 ton.
Pengecekan berlanjut pada 17 Juli 2025 ke Lotte Mart Abian Tubuh, Kota Mataram. Di sini, semua merek yang dicek seperti Sania, Raja, dan Siip dijual sesuai HET.
“Retail modern seperti Lotte Mart memang cenderung lebih disiplin soal harga,” ujar Kompol Nasrullah.
Sementara pada 18 Juli 2025, pengecekan di Gudang Indomart Jl. By Pass BIL, Praya Barat, Lombok Tengah juga menunjukkan hasil serupa—harga stabil dan sesuai aturan.
Namun situasi berbeda ditemukan di Niaga Supermarket Rembiga, Kecamatan Ampenan. Pada 21 Juli 2025, tim menemukan beras merek Sawah Jingga dijual di atas HET. Setelah ditelusuri, ternyata harga dari distributor ternyata tinggi, lebih-lebih ditambah ongkos kirim.
“Ini jadi catatan penting buat kami. Rantai pasoknya akan kami telusuri lebih dalam,” kata Kompol Nasrullah.
Satgas Pangan Polda NTB tidak hanya berhenti di pengecekan lapangan. Mereka juga menyiapkan langkah lanjutan, salah satunya dengan menggandeng Bulog NTB. Data dari Bulog tentang stok, harga, dan distributor akan dijadikan acuan untuk langkah preventif berikutnya.
Tak hanya harga, kualitas juga tak luput dari perhatian. “Sampel-sampel beras yang kami kumpulkan akan diuji laboratorium. Kami ingin pastikan tidak ada praktik nakal seperti pengoplosan,” tutur Kompol Nasrullah.
Sementara Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol. Mohammad Kholid, S.IK., M.M., saat dikonfirmasi menyampaikan jika melalui gerak cepat dan pengawasan menyeluruh tersebut, Polda NTB berharap dapat menjaga iklim perdagangan beras yang sehat di seluruh NTB. Warga pun diajak untuk ikut berperan aktif.
“Kalau menemukan penjualan beras yang mencurigakan, jangan ragu lapor ke kami,” ungkap Kombes Kholid.
Langkah-langkah sigap Satgas Pangan Polda NTB itu, menjadi bukti nyata komitmen Polri dalam melindungi hak konsumen, dan menjamin bahan pangan utama tetap terjangkau serta berkualitas untuk seluruh masyarakat NTB.