BeritaEdukasiGaya HidupHukum & Kriminal

Generasi Muda Terancam, Narkoba Jangan Dibiarkan Menyebar

×

Generasi Muda Terancam, Narkoba Jangan Dibiarkan Menyebar

Sebarkan artikel ini

LOMBOK – Penyalahgunaan narkoba terus menjadi ancaman serius yang mengintai masa depan generasi muda di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dalam upaya menanggulangi persoalan ini, Lalu Ibnu Hajar dari Sasaka Nusantara NTB menekankan pentingnya pencegahan narkoba sejak dini, terutama melalui peran lingkungan, keluarga, dan institusi pendidikan.

“Pencegahan narkoba bukan hanya tanggung jawab aparat atau BNN, tapi juga tanggung jawab kolektif masyarakat. Anak-anak kita harus dijauhkan dari lingkungan yang rawan, dari teman-teman yang berisiko, serta dari paparan gaya hidup bebas yang menjurus pada penyalahgunaan,” ujar Lalu Ibnu dalam keterangannya, Kamis (17/7/2025).

Ia menyoroti bahwa lingkungan sosial merupakan salah satu faktor utama yang memengaruhi perilaku remaja. Jika remaja dikelilingi oleh pergaulan yang buruk dan minim pengawasan, maka risiko mereka terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba akan semakin tinggi.

Bandar Masih Bebas, Hanya Kurir dan Pengguna yang Ditangkap

Menurut pemantauan yang dilakukan oleh Sasaka Nusantara, beberapa kasus besar peredaran narkoba di Lombok Tengah sempat terungkap, dengan barang bukti mencapai belasan kilogram. Namun, ironisnya, yang berhasil ditangkap umumnya hanya kurir dan pengguna, sedangkan bandar besar yang diduga menjadi dalang utama peredaran narkoba masih belum tersentuh hukum.

“Di Lombok Tengah saja, kami mencatat lebih dari 13 kilogram narkoba berhasil diamankan. Tapi sampai sekarang, siapa bandarnya? Masih belum terungkap. Ini jadi pertanyaan besar bagi kami,” kata Lalu Ibnu.

Kondisi ini menunjukkan bahwa upaya pemberantasan narkoba masih belum menyentuh akar permasalahan. Sementara pengguna dan kurir terus ditindak, para pelaku utama justru leluasa bergerak di balik layar.

Pendidikan Jadi Garda Depan Pencegahan

Lalu Ibnu juga menegaskan pentingnya peran dunia pendidikan dalam mencegah penyalahgunaan narkoba. Sekolah bukan hanya tempat belajar, tetapi juga lingkungan strategis untuk membentuk karakter dan memberikan edukasi tentang bahaya narkoba.

“Sekolah harus menjadi benteng terakhir. Bukan hanya guru, tapi juga perlu ada pembimbing konseling, penyuluhan rutin, dan kerja sama dengan pihak luar seperti BNN atau LSM untuk memberikan edukasi yang tepat kepada siswa,” ujarnya.

Ia menyebut bahwa pergaulan bebas, tekanan sosial, dan kurangnya pendidikan karakter di sekolah dapat menjadi celah masuknya narkoba ke kalangan pelajar.

Dalam menghadapi ancaman narkoba, Lalu Ibnu mengajak seluruh elemen masyarakat mulai dari keluarga, tokoh agama, pendidik, hingga aparat penegak hukum untuk membangun kolaborasi dalam pencegahan dan edukasi.

“Jika kita biarkan generasi muda tanpa pengawasan dan edukasi yang kuat, maka kita sendiri yang akan kehilangan masa depan. Pencegahan adalah bentuk cinta kita kepada mereka,” pungkasnya.