Lombok Barat, 21 Juli 2025 – Suasana pagi di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Lombok Barat pada Senin ini terasa berbeda. Usai pelaksanaan upacara bendera, Kepala MAN Lombok Barat, H. Abdul Azis Faradi, S.Pd.M.P.d., dengan penuh semangat memimpin sebuah sesi yang ia istilahkan dengan “Coffee Morning”. Lebih dari sekadar briefing rutin, acara ini merupakan program strategis Kepala Madrasah untuk menyampaikan informasi mendesak, memberikan motivasi kerja, serta inspirasi yang esensial sebelum dimulainya kegiatan belajar mengajar bagi guru dan pelayanan oleh bagian tata usaha.
Inisiatif “Coffee Morning” ini bukan hanya sekadar pertemuan informal, melainkan sebuah platform penting untuk menyelaraskan visi dan misi seluruh elemen madrasah. Tujuannya jelas, yakni mendorong terciptanya lingkungan kerja yang dinamis dan berorientasi pada kualitas.
Membangun Kinerja Akuntabel, Produktif, dan Inovatif di MAN Lombok Barat
“Coffee Morning” pagi ini mengusung tema sentral: upaya menciptakan kinerja yang akuntabel, produktif, dan inovatif bagi guru dan Tata Usaha (TU). Kepala Madrasah H. Abdul Azis Faradi menguraikan beberapa indikator kunci yang harus menjadi perhatian bersama untuk mencapai tujuan tersebut. Indikator-indikator ini mencakup aspek manajerial, pedagogis, lingkungan fisik, sosial, hingga pengembangan potensi siswa.
Pertama, ia menekankan pentingnya pengelolaan file kinerja yang akuntabel. “Semua file kinerja terbukti dan terkelola dengan baik, baik secara digital maupun non-digital,” tegasnya. Ini memastikan transparansi dan kemudahan akses terhadap data kinerja, yang merupakan fondasi akuntabilitas setiap individu di madrasah.
Kedua, fokus pada proses pembelajaran yang menyenangkan. H. Abdul Azis Faradi menyatakan bahwa baik kegiatan di dalam kelas (intrakurikuler) maupun di luar kelas (ekstrakurikuler) harus mampu membuat siswa betah dan antusias. “Mereka betah berada di ruang kelas untuk mengikuti pelajaran,” ujarnya. Untuk mewujudkan hal ini, guru dituntut untuk memahami secara mendalam konsep dan praktik deep learning. Lebih lanjut, ia mendorong para guru profesional untuk terus meningkatkan kompetensi. “Guru harus membeli buku bacaan tentang perkembangan teori belajar pada setiap pencairan sertifikasi sebagai wujud komitmen menjadi guru yang telah menerima tunjangan sebagai guru profesional.”
Ketiga, perhatian khusus diberikan kepada manajemen kelas yang baik bagi guru yang merangkap sebagai wali kelas. Indikator ini mencakup pengelolaan lingkungan kelas, pembinaan kelompok sosial di kelas binaan, serta pembinaan individu bagi setiap anak. Ini menunjukkan bahwa peran wali kelas sangat vital dalam membentuk karakter dan potensi siswa.
Keempat, menciptakan lingkungan fisik madrasah yang nyaman. Kepala Madrasah percaya bahwa lingkungan yang bersih, tertata rapi, dan hijau akan meningkatkan kenyamanan siswa. “Ruang kelas belajar terasa nyaman. Lingkungan madrasah yang hijau akan membuat pikiran warga madrasah menjadi sejuk,” jelasnya. Lingkungan yang kondusif secara fisik akan berdampak positif pada semangat belajar dan mengajar.
Kelima, menjaga lingkungan sosial yang kondusif. Harmonisasi hubungan antar warga madrasah mulai dari guru dengan kepala sekolah, guru dengan siswa, hingga antar sesama siswa sangat penting. “Mereka akan merindukan untuk selalu berada di lingkungan madrasah setiap hari,” tutur H. Abdul Azis Faradi, menggarisbawahi betapa berharganya suasana kekeluargaan di lingkungan pendidikan.
Keenam, penegakan disiplin madrasah. MAN Lombok Barat memiliki seperangkat aturan dan tata tertib yang jelas untuk siswa, guru, dan personel lainnya, disertai dengan sanksi dan hukuman yang diterapkan secara konsisten. Disiplin adalah pilar utama dalam menciptakan ketertiban dan ketertiban.
Terakhir, pengembangan kegiatan ekstrakurikuler. Kepala Madrasah menekankan bahwa kegiatan ekstrakurikuler seringkali menjadi brand sebuah madrasah. “Sebuah madrasah menjadi terkenal justru karena kegiatan ekstrakurikulernya,” katanya. Manajemen madrasah berkomitmen untuk mengakomodir segala potensi minat dan bakat siswa dengan menyediakan program ekstrakurikuler yang beragam, mendukung pertumbuhan holistik setiap individu.
Suasana Santai Penuh Hikmah
Briefing atau “Coffee Morning” ini berlangsung khidmat, namun uniknya, suasana santai tetap tercipta. Kepala Madrasah sesekali melontarkan humor yang membuat para guru dan staf TU tertawa. Pendekatan ini menunjukkan kepemimpinan yang humanis, di mana pesan-pesan penting dapat disampaikan secara efektif tanpa menciptakan ketegangan.
Dengan inisiatif “Coffee Morning” yang inspiratif ini, MAN Lombok Barat di bawah kepemimpinan H. Abdul Azis Faradi tidak hanya berupaya meningkatkan kualitas akademik, tetapi juga membentuk lingkungan pendidikan yang holistik, akuntabel, produktif, dan inovatif. Ini adalah langkah nyata menuju madrasah yang menjadi kebanggaan, tempat di mana setiap individu merasa dihargai dan termotivasi untuk memberikan kontribusi terbaiknya.