Mataram NTB – Maraknya fenomena pinjaman online (pinjol) ilegal dan judi online (judol) yang meresahkan masyarakat, khususnya generasi muda, menjadi perhatian serius aparat kepolisian. Menanggapi hal ini, Unit Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polsek Sandubaya aktif turun ke lapangan untuk memberikan pemahaman dan pencegahan. Pada Senin, 14 Juli 2025, puluhan siswa SMP 20 Mataram mendapatkan pencerahan langsung mengenai bahaya kedua aktivitas digital tersebut.
Mencegah Sejak Dini: Sosialisasi Pinjol dan Judol di Kalangan Pelajar
Kegiatan sosialisasi ini diselenggarakan di SMP 20 Mataram, yang berlokasi di Jalan Lalu Mesir, Kelurahan Turida, Kecamatan Sandubaya. Acara yang dimulai pukul 10.30 WITA ini dihadiri oleh sekitar 69 siswa baru dalam rangka Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2024/2025. Inisiatif ini diambil sebagai langkah preventif untuk membentengi para pelajar dari potensi jebakan finansial dan adiksi judi online yang kian mengkhawatirkan.
Peran Penting Kanit Binmas dalam Edukasi Publik
Kanit Binmas Polsek Sandubaya, IPTU Ulung Timoer, memimpin langsung jalannya sosialisasi ini. Dengan gaya bahasa yang mudah dicerna dan relevan bagi siswa, beliau memaparkan berbagai modus operandi pinjol ilegal, ciri-ciri pinjol resmi, serta konsekuensi hukum dan sosial dari terjerat pinjaman online tidak berizin. Tak hanya itu, bahaya laten judi online yang dapat merusak masa depan, memicu tindak kriminalitas, dan mengganggu stabilitas mental juga menjadi fokus utama pemaparan.
“Kami datang ke sini hari ini untuk mengingatkan adik-adik sekalian tentang bahaya laten pinjaman online ilegal dan judi online yang bisa mengancam masa depan kalian. Jangan mudah tergiur iming-iming uang instan atau keuntungan besar dari internet. Ingat, tidak ada kekayaan yang datang secara cuma-cuma, apalagi dari cara yang tidak benar,” tegas IPTU Ulung Timoer di hadapan para siswa.
Beliau juga menambahkan bahwa literasi digital adalah kunci. “Penting bagi kalian untuk selalu kritis terhadap informasi yang beredar di internet, khususnya yang berkaitan dengan tawaran finansial atau ajakan untuk bermain game judi. Saring sebelum sharing, dan jangan ragu untuk berdiskusi dengan guru atau orang tua jika menemukan hal-hal mencurigakan,” lanjutnya, menekankan pentingnya peran orang tua dan sekolah dalam mengawasi aktivitas digital anak.
Dampak Negatif Pinjol dan Judi Online bagi Remaja
Pinjaman online ilegal seringkali menawarkan dana cepat tanpa prosedur rumit, namun dengan bunga selangit dan cara penagihan yang meneror. Banyak kasus bunuh diri hingga kriminalitas terjadi akibat jeratan pinjol ilegal. Sementara itu, judi online, yang kini semakin mudah diakses melalui gawai, terbukti menyebabkan kecanduan parah, penipuan, hingga kehancuran finansial dan mental para korbannya, tak terkecuali di kalangan pelajar.
Dampak buruk ini tidak hanya dirasakan oleh individu, tetapi juga keluarga dan lingkungan sosial. Adiksi judi online dapat membuat seseorang rela melakukan apa saja untuk mendapatkan modal, termasuk mencuri atau menipu. Sementara itu, terjerat pinjol ilegal dapat menyebabkan tekanan psikologis yang ekstrem, merusak hubungan sosial, bahkan mengganggu proses belajar mengajar bagi siswa.
Membangun Kesadaran Sejak Dini untuk Masa Depan Bangsa
Edukasi semacam ini menjadi krusial mengingat pesatnya perkembangan teknologi informasi. Para siswa, sebagai generasi penerus, adalah target empuk bagi oknum-oknum tak bertanggung jawab yang memanfaatkan celah digital. Dengan pemahaman yang kuat sejak dini, diharapkan para pelajar dapat membentengi diri dari godaan dan ancaman di dunia maya.
Kegiatan sosialisasi ini berjalan dengan lancar, tertib, dan kondusif. Para siswa tampak antusias mengikuti setiap sesi materi yang disampaikan oleh IPTU Ulung Timoer, terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan. Diharapkan, melalui kegiatan ini, kesadaran akan bahaya pinjol ilegal dan judi online semakin meningkat di kalangan pelajar SMP 20 Mataram, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi generasi yang cerdas, produktif, dan terhindar dari jerat kejahatan siber. Polsek Sandubaya berkomitmen untuk terus melanjutkan program edukasi serupa guna menciptakan lingkungan masyarakat yang aman dan sadar akan risiko digital.