MATARAM — Pasca banjir yang melanda beberapa wilayah di Kota Mataram, lumpur dan sampah menjadi pemandangan yang dominan. Di tengah situasi yang penuh tantangan, personel Satuan Brimob Polda NTB turun langsung ke lapangan, berjibaku membersihkan sisa-sisa bencana dan menyalurkan bantuan kepada warga terdampak. Aksi ini menjadi bukti nyata komitmen Polri dalam memberikan perlindungan dan pelayanan terbaik kepada masyarakat, tidak hanya dalam urusan keamanan, tetapi juga dalam penanganan bencana.
Kerusakan akibat banjir yang terjadi pada Minggu, 6 Juli 2025, dilaporkan cukup signifikan. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram mencatat ada puluhan ribu kepala keluarga yang terdampak, ribuan rumah terendam, bahkan beberapa infrastruktur seperti jembatan mengalami kerusakan. Kondisi ini membuat proses pemulihan berjalan lambat, terutama di area padat penduduk seperti Lingkungan Kekalik Swakarsa.
Gotong Royong di Tengah Puing-puing Kehancuran
Pagi hari di Lingkungan Kekalik Swakarsa, pemandangan pilu masih membekas. Got-got yang seharusnya berfungsi mengalirkan air kini dipenuhi sampah menggunung dan lumpur pekat, menjadi saksi bisu dari keganasan alam. Namun, pemandangan itu tidak menyurutkan semangat personel Brimob NTB. Dengan peralatan seadanya sekop dan gerobak mereka bergotong royong membersihkan setiap jengkal jalan.
“Setiap ayunan sekop, setiap tarikan gerobak yang berat oleh tumpukan sampah, adalah sebuah perjuangan,” ujar salah satu personel Brimob di lokasi. Keringat bercucuran, membasahi seragam loreng yang kotor, tetapi semangat mereka tidak pernah padam. Mereka bukanlah prajurit yang berperang di medan laga, melainkan ksatria kemanusiaan yang berjuang demi mengembalikan senyum di wajah warga.
Kapolsek setempat dan Ketua RT juga ikut andil, memberikan arahan dan semangat. Sinergi antara aparat dan masyarakat terjalin erat, menjadi tontonan kebersamaan yang mengharukan di tengah puing-puing keputusasaan.
Bantuan Kemanusiaan Hingga ke Panti Asuhan
Pengabdian Brimob NTB tidak berhenti pada pembersihan fisik. Hati mereka, seolah tergerak oleh penderitaan yang melanda, juga mengulurkan tangan-tangan kasih. Di tengah kesibukan membersihkan sisa-sisa bencana, mereka melangkah menuju panti asuhan, membawa serta harapan dalam bentuk bantuan yang tak seberapa namun penuh makna.
Dansat Brimob Polda NTB, Kombes Pol. Dwi Yanto Nugroho, S.I.K., M.Han., menegaskan bahwa kehadiran mereka adalah bagian dari tugas kemanusiaan. “Kami hadir tidak hanya untuk membersihkan sisa-sisa banjir, tapi juga untuk memastikan masyarakat, terutama mereka yang paling rentan, mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan,” ungkap Kombes Pol. Dwi Yanto Nugroho.
Di panti asuhan, senyum polos anak–yatim/”>anak yatim piatu menyambut hangat kehadiran mereka, seolah menjadi pengingat bahwa di setiap badai, selalu ada pelangi yang menanti. Bantuan yang disalurkan Brimob NTB mencakup sembako, pakaian layak pakai, dan kebutuhan dasar lainnya yang sangat diperlukan oleh korban banjir.
Komitmen Polri dalam Penanganan Bencana
Aksi cepat tanggap yang dilakukan Brimob NTB ini merupakan implementasi nyata dari arahan pimpinan Polri agar setiap personel tidak hanya fokus pada tugas-tugas konvensional, tetapi juga aktif terlibat dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan. “Ini adalah bagian dari nilai kemanusiaan dan semangat gotong royong yang kami junjung tinggi,” tambah Dansat Brimob.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa kehadiran Brimob bukan semata-mata untuk penegakan hukum, tetapi juga sebagai agen perubahan sosial yang aktif dalam membangun solidaritas dan kepedulian. Mereka adalah pelita di kegelapan, harapan di tengah keputusasaan, dan bukti nyata bahwa kemanusiaan akan selalu menang, bahkan di hadapan dahsyatnya badai. Mereka adalah pahlawan-pahlawan sejati yang terus mengukir jejak kebaikan di tanah Lombok yang tercinta.
Meskipun banjir telah surut, tantangan masih membayangi. Penyakit pasca-banjir seperti diare dan penyakit kulit mulai mengintai warga. Kombes Pol. Dwi Yanto Nugroho mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan menjaga kebersihan lingkungan guna mencegah penyebaran penyakit. “Kami akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memberikan layanan kesehatan dan bantuan lain yang dibutuhkan,” pungkasnya.
Semoga upaya gotong royong dan kepedulian yang ditunjukkan oleh Brimob NTB ini dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk bersama-sama meringankan beban masyarakat Mataram dan mempercepat proses pemulihan.