MATARAM, NTB – Hujan deras yang mengguyur Kota Mataram beberapa waktu lalu telah menyisakan genangan air dan lumpur di berbagai sudut kota. Namun, di tengah kepungan sisa banjir, secercah harapan datang dari Korps Brimob Polri. Satuan Brimob Polda NTB dengan sigap menerjunkan personelnya untuk membersihkan lingkungan yang terdampak, membuktikan komitmen mereka tidak hanya sebagai penjaga keamanan, tetapi juga garda terdepan dalam aksi kemanusiaan.
Komandan Satuan Brimob Polda NTB, Kombes Pol. Dwi Yanto Nugroho, S.I.K., M.Han., menegaskan peran krusial Brimob dalam situasi darurat seperti ini. “Personel Brimob harus selalu hadir dan menjadi bagian dari solusi. Ini adalah bentuk pengabdian kami untuk masyarakat,” tegas Kombes Dwi Yanto, menunjukkan keseriusan institusi dalam membantu meringankan beban warga. Pernyataan ini sekaligus menjadi landasan bagi setiap personel untuk bergerak cepat dan responsif.
Menindaklanjuti arahan Dansat Brimob, Komandan Batalyon A Pelopor, Kompol Supriyono, S.Adm., segera menggerakkan pasukannya. Tanpa menunda, personel Batalyon A Pelopor Sat Brimob Polda NTB langsung terjun ke lokasi-lokasi terdampak banjir. Dengan semangat gotong royong, mereka bahu-membahu bersama warga membersihkan sisa-sisa banjir yang mengotori lingkungan.
Pembersihan tidak hanya berfokus pada rumah-rumah penduduk, tetapi juga meluas ke fasilitas umum yang vital bagi masyarakat, seperti tempat ibadah dan sekolah. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa aktivitas sosial dan pendidikan dapat segera kembali normal. Fokus utama pembersihan dilakukan di beberapa titik krusial yang paling parah terdampak.
Titik Fokus Penanganan dan Sinergi di Lapangan
Beberapa daerah yang menjadi sasaran utama pembersihan oleh Satuan Brimob Polda NTB meliputi Sweta, Bagek Kembar, dan Perumahan Bumi Mataram Asri. Selain itu, titik-titik lain yang masih mampu dijangkau dengan mempertimbangkan kekuatan personel yang tersedia dari jajaran Satbrimob Polda NTB juga tidak luput dari perhatian. Setiap personel dikerahkan secara optimal untuk memastikan cakupan pembersihan yang maksimal.
Kegiatan bersih-bersih ini bukan sekadar rutinitas, melainkan wujud nyata dari kepedulian mendalam. Lebih dari itu, ini adalah upaya konkrit dalam mempercepat proses pemulihan lingkungan. Dengan lingkungan yang bersih dan nyaman, masyarakat diharapkan dapat segera bangkit dan kembali menjalani aktivitas sehari-hari mereka tanpa hambatan. Kehadiran Brimob di tengah masyarakat menjadi katalisator bagi semangat kebangkitan pasca-bencana.
Solidaritas dan Harapan di Tengah Ujian
Suasana di lokasi terdampak banjir dipenuhi kehangatan dan kebersamaan. Sinergi antara aparat keamanan, para relawan, dan warga menjadi kekuatan utama yang tak tergantikan dalam mempercepat pemulihan pascabencana. Keberadaan Brimob di tengah masyarakat bukan hanya sekadar membantu fisik, tetapi juga menjadi simbol ketangguhan dan solidaritas. Mereka membawa harapan bahwa setiap badai, seberat apapun, pasti akan berlalu.
Semangat “Jiwa Ragaku Demi Kemanusiaan” yang diemban oleh Satuan Brimob Polda NTB terus dibuktikan dalam setiap aksi nyata. Bagi mereka, pengabdian kepada masyarakat adalah panggilan jiwa, dan membantu sesama adalah kehormatan tertinggi yang bisa mereka raih.
“Banjir bisa menguji harta dan jiwa, tapi kebersamaan dan kepedulian, seperti yang dibawa Brimob, adalah rahmat yang menyatukan kita dalam ujian dari-Nya,” ungkap Komandan Batalyon A Pelopor, Kompol Supriyono, S.Adm., menggarisbawahi pentingnya persatuan dan empati dalam menghadapi cobaan. Kata-kata ini tidak hanya menjadi motivasi bagi personel Brimob, tetapi juga menumbuhkan semangat kebersamaan di antara warga yang terdampak.
Dengan aksi ini, Satuan Brimob Polda NTB menunjukkan bahwa mereka adalah bagian integral dari masyarakat, siap berdiri di garis depan kapan pun dibutuhkan, tidak hanya untuk menjaga keamanan, tetapi juga untuk merangkul dan membantu mereka yang sedang dalam kesulitan. Ini adalah cerminan sejati dari nilai-nilai kemanusiaan yang dijunjung tinggi oleh Korps Brimob Polri.