Lombok Barat, NTB – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program pemerintah, salah satunya melalui inisiatif sosialisasi ketahanan pangan nasional. Program ini bertujuan untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menciptakan kemandirian pangan di tingkat rumah tangga. Upaya nyata terlihat dari kegiatan yang dilaksanakan oleh Bhabinkamtibmas Desa Kuripan Utara, Bripka Ahmad Rosyidi, yang menyambangi warga binaannya pada Sabtu, 28 Juni 2025.
Bhabinkamtibmas sebagai Penggerak Ketahanan Pangan di Tingkat Desa
Kegiatan yang berlangsung di Dusun Lendang Sembe, Desa Kuripan Utara, Kecamatan Kuripan, ini dimulai sekitar pukul 10.30 WITA. Dalam kunjungan tersebut, Bripka Ahmad Rosyidi berinteraksi langsung dengan salah satu warga binaannya, Saudara Adi. Kunjungan ini bukan sekadar silaturahmi, melainkan sebuah misi penting untuk menggerakkan masyarakat agar lebih aktif dan berpartisipasi dalam program ketahanan pangan nasional.
Bripka Ahmad Rosyidi menjelaskan urgensi pemanfaatan lahan kosong di sekitar rumah. “Kami terus mendorong warga untuk memanfaatkan setiap jengkal pekarangan yang kosong. Jangan biarkan lahan itu tidak produktif,” ujar Bripka Ahmad Rosyidi. “Dengan menanam sayur–sayuran atau beternak, kita bisa memenuhi kebutuhan pangan keluarga sendiri dan pada akhirnya berkontribusi pada ketahanan pangan nasional secara keseluruhan.”
Mendorong Pemanfaatan Pekarangan untuk Kemandirian Pangan
Konsep ketahanan pangan seringkali diasosiasikan dengan skala besar, seperti pertanian atau perkebunan luas. Namun, melalui program ini, Polri ingin menekankan bahwa ketahanan pangan bisa dimulai dari hal-hal kecil di lingkungan terdekat. Pemanfaatan pekarangan rumah untuk budidaya tanaman pangan seperti sayur-sayuran, rempah-rempah, atau bahkan beternak unggas, dapat menjadi langkah awal yang signifikan. Ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar, tetapi juga menjamin ketersediaan pangan yang segar dan sehat bagi keluarga.
Sosialisasi ini juga mencakup edukasi mengenai jenis tanaman yang cocok ditanam di pekarangan, teknik budidaya sederhana, serta cara merawat ternak bagi yang berminat. Dengan demikian, warga tidak hanya termotivasi, tetapi juga dibekali pengetahuan praktis untuk memulai inisiatif kemandirian pangan mereka.
Sinergi Polri dan Masyarakat untuk Keamanan dan Ketahanan Pangan
Kapolsek Kuripan, Ipda I Wayan Eka Ariyana, S.H., menekankan pentingnya peran Bhabinkamtibmas dalam menjembatani program pemerintah dengan kebutuhan masyarakat. “Bhabinkamtibmas adalah ujung tombak kami di lapangan. Mereka adalah representasi Polri yang paling dekat dengan masyarakat,” tegas Ipda I Wayan Eka Ariyana. “Melalui interaksi langsung seperti ini, kami tidak hanya menyosialisasikan program, tetapi juga membangun kemitraan yang erat dengan warga.”
Kerja sama yang baik antara Bhabinkamtibmas dan warga binaan menjadi kunci keberhasilan program ini. Dengan terjalinnya komunikasi yang efektif, diharapkan masyarakat dapat lebih proaktif dalam mendukung berbagai inisiatif pemerintah, termasuk dalam aspek ketahanan pangan dan pemeliharaan keamanan lingkungan. Keamanan dan ketahanan pangan adalah dua pilar penting yang saling mendukung untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan.
Kondusifnya Kegiatan, Harapan untuk Masa Depan
Hasil dari kegiatan sosialisasi ini sangat positif. Terjalinnya kerja sama dan komunikasi yang baik antara Bhabinkamtibmas dengan warga binaan adalah indikator keberhasilan yang nyata. Kegiatan berjalan lancar dan situasi di Dusun Lendang Sembe tetap kondusif, mencerminkan penerimaan yang baik dari masyarakat terhadap program ini.
Inisiatif seperti yang dilakukan oleh Bripka Ahmad Rosyidi ini diharapkan dapat terus berlanjut dan menginspirasi warga di desa-desa lain untuk turut serta dalam program ketahanan pangan nasional. Dengan dukungan penuh dari masyarakat, visi kemandirian pangan Indonesia dapat terwujud, menjadikan bangsa ini lebih tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan. Upaya kecil di tingkat rumah tangga, jika dilakukan secara masif, akan memberikan dampak besar bagi stabilitas pangan nasional.