Mataram, NTB – Menjelang peringatan Hari Bhayangkara ke-79 yang jatuh pada 1 Juli mendatang, Polsek Ampenan menunjukkan komitmen kuatnya dalam merawat nilai-nilai religius dan sejarah. Aksi nyata ini diwujudkan melalui kegiatan Bhakti Religi yang digelar serentak di tiga lokasi penting di wilayah hukumnya pada Kamis (26/06/2025). Kegiatan ini tidak hanya membersihkan tempat ibadah dan situs bersejarah, tetapi juga menjadi simbol penghargaan terhadap keberagaman dan kekayaan budaya lokal di Mataram.
Kegiatan mulia ini dipimpin langsung oleh Kapolsek Ampenan AKP Gede Sukarta, melibatkan seluruh personel Polsek yang bergotong royong membersihkan area tersebut. Tiga lokasi yang menjadi sasaran utama dalam Bhakti Religi Polsek Ampenan kali ini adalah Pura Saraswati Perumnas Tanjung Karang, TPU Islam Kekalik Gerisak, dan Gereja Kristus Tuhan di wilayah Tamansari. Pemilihan lokasi ini mencerminkan keberagaman agama dan kepercayaan yang hidup berdampingan di tengah masyarakat Ampenan.
Rasa Syukur dan Kepedulian Terhadap Nilai Spiritual
Dalam sela-sela kegiatan, Kapolsek Ampenan AKP Gede Sukarta menyampaikan bahwa Bhakti Religi ini memiliki makna mendalam bagi jajarannya. “Bhakti Religi ini merupakan bentuk rasa syukur kami menyambut Hari Bhayangkara, sekaligus wujud nyata kepedulian terhadap tempat-tempat ibadah dan lokasi bersejarah yang memiliki nilai tinggi di tengah masyarakat,” ujarnya dengan lugas.
Pernyataan tersebut menggarisbawahi filosofi di balik kegiatan ini, yaitu tidak hanya sekadar rutinitas menjelang perayaan, tetapi juga sebagai refleksi dari tugas pokok Polri sebagai pelayan, pelindung, dan pengayom masyarakat. Kebersihan tempat ibadah dan perawatan situs sejarah adalah bagian integral dari menjaga keharmonisan sosial dan spiritual.
Menjaga Martabat Budaya dan Nilai Spiritual
Lebih lanjut, AKP Gede Sukarta menjelaskan bahwa kegiatan ini melampaui batas kebersihan fisik semata. “Menjaga kebersihan tempat ibadah adalah bagian dari menjaga martabat budaya dan nilai spiritual masyarakat. Kami ingin aksi ini menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan sejarah,” tambahnya.
Penekanannya pada “martabat budaya dan nilai spiritual” menunjukkan bahwa Polri, khususnya Polsek Ampenan, memahami betul pentingnya pelestarian warisan budaya dan keagamaan. Ini juga sejalan dengan upaya menjaga toleransi dan kerukunan antarumat beragama di Indonesia, yang merupakan pilar penting dalam persatuan bangsa. Kegiatan semacam ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran kolektif akan tanggung jawab bersama dalam merawat aset-aset spiritual dan sejarah yang dimiliki oleh masyarakat.
Respon Positif Masyarakat dan Penguatan Citra Polri
Antusiasme dan sambutan positif juga datang dari pengurus tempat ibadah serta warga di sekitar lokasi yang menjadi sasaran Bhakti Religi. Mereka secara terbuka mengapresiasi keterlibatan langsung aparat kepolisian dalam kegiatan sosial yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Interaksi positif ini secara tidak langsung memperkuat citra Polri sebagai institusi yang dekat dengan rakyat, bukan hanya sebagai penegak hukum tetapi juga sebagai bagian integral dari komunitas.
Kegiatan Bhakti Religi ini tidak hanya mempererat tali silaturahmi antara anggota Polri dan warga lintas agama, tetapi juga menjadi bagian tak terpisahkan dari rangkaian perayaan Hari Bhayangkara ke-79. Berbagai aksi sosial dan kegiatan kemasyarakatan lainnya juga direncanakan untuk mengisi peringatan ini, semuanya bertujuan untuk semakin memperkuat peran Polri sebagai pelayan, pelindung, dan pengayom masyarakat secara menyeluruh. Dengan demikian, semangat Hari Bhayangkara tidak hanya dirayakan dalam kemeriahan, tetapi juga dalam tindakan nyata yang bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.