LOMBOK UTARA — Dalam upaya nyata menekan angka pengangguran dan membuka akses lapangan kerja bagi masyarakat, Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSP dan Naker) Kabupaten Lombok Utara menggelar Job Fair yang menghadirkan puluhan perusahaan dari sektor pariwisata, keuangan, hingga telekomunikasi. Kegiatan yang diselenggarakan di tengah semangat pemulihan ekonomi ini mendapat dukungan kuat dari berbagai pihak, termasuk Bhayangkari Cabang Lombok Utara.
Ketua Bhayangkari Cabang Lombok Utara, Ny. Heny Agus Purwanta, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif strategis ini. Ia menilai Job Fair bukan hanya menjadi ruang bertemunya pencari kerja dan penyedia lapangan kerja, melainkan juga peluang memperkuat peran organisasi perempuan dalam menjembatani kebutuhan dunia kerja dan dunia pendidikan.
“Kegiatan ini sangat positif dan dinanti-nantikan oleh para pencari kerja, baik lulusan perguruan tinggi maupun SMK. Bhayangkari, bersama organisasi perempuan lainnya seperti GOW, memiliki peran sebagai jembatan komunikasi antara pemberi kerja dan pencari kerja. Namun tentu kami tidak bisa bergerak sendiri. Sinergi lintas sektor sangat diperlukan, terutama dengan Dinas Pendidikan,” ujar Ny. Heny.
Ia menyoroti pentingnya pembenahan kurikulum vokasional di sekolah kejuruan, terutama terkait kebutuhan sektor pariwisata. Salah satu temuannya adalah minimnya lulusan SMK lokal yang memiliki keterampilan sebagai terapis spa—kompetensi yang sangat dibutuhkan di wilayah wisata Tiga Gili.
“Kami temukan banyak tenaga kerja di sektor spa justru didatangkan dari luar daerah. Ini menjadi catatan penting agar SMK di Lombok Utara mulai memasukkan kurikulum terapis. Jika lulusan kita siap pakai, perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya dan waktu pelatihan selama berbulan-bulan,” lanjutnya.
Job Fair kali ini menyediakan lebih dari 600 posisi lowongan kerja, yang mencakup berbagai bidang. Ny. Heny menekankan pentingnya memanfaatkan momentum ini secara maksimal, terutama bagi generasi muda dan perempuan di Lombok Utara.
“Kami berharap kegiatan ini menjadi sarana yang adil dan inklusif bagi semua. Harus ada keberlanjutan. Dunia usaha membutuhkan tenaga kerja, dan kita punya anak-anak daerah yang siap diasah dan difasilitasi,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala DPMPTSP dan Tenaga Kerja Kabupaten Lombok Utara, Evi Winarni, SP., M.Si, menyatakan bahwa kegiatan Job Fair merupakan salah satu strategi konkret pemerintah daerah dalam menekan angka pengangguran terbuka.
“Tujuan utama kami adalah mempertemukan pencari kerja dengan pemberi kerja yang relevan dengan kualifikasi mereka. Kami melibatkan banyak perusahaan dari sektor perhotelan, lembaga keuangan, hingga operator telekomunikasi seperti XL Axiata,” jelasnya.
Lebih lanjut, Evi menegaskan bahwa Job Fair bukan hanya event satu kali, melainkan bagian dari upaya jangka panjang menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang sehat di Lombok Utara.
“Kami berharap kegiatan ini berdampak langsung pada penyerapan tenaga kerja dan menjadi solusi riil bagi pengangguran di daerah ini. Kami juga membuka ruang pelatihan lanjutan bagi mereka yang belum terserap agar tetap memiliki daya saing di pasar kerja,” ujarnya.
Mendorong Kolaborasi dan Inovasi Kurikulum
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara pemerintah, organisasi perempuan, dan dunia usaha dapat menghadirkan solusi nyata. Dorongan untuk menyelaraskan kurikulum pendidikan dengan kebutuhan industri menjadi sorotan penting, khususnya di tengah tuntutan pasar kerja yang semakin dinamis.
Dengan semangat kebersamaan, Job Fair Lombok Utara tidak hanya menjadi ajang mencari kerja, tetapi juga langkah strategis menuju daerah yang lebih produktif, mandiri, dan berdaya saing.