BeritaPeristiwa

Diduga Korsleting Listrik, Rumah Warga di Plowok Kediri Induk Ludes Terbakar Saat Ditinggal Istri Lahiran

×

Diduga Korsleting Listrik, Rumah Warga di Plowok Kediri Induk Ludes Terbakar Saat Ditinggal Istri Lahiran

Sebarkan artikel ini

Lombok Barat, 8 Juni 2025 – Sebuah insiden kebakaran hebat melanda sebuah rumah padat penduduk di Dusun Plowok Barat, Desa Kediri Induk, Kecamatan Kediri, Lombok Barat, pada Minggu sore. Api melalap habis bangunan dan seluruh isinya, menimbulkan kerugian material yang tak sedikit. Tragisnya, peristiwa ini terjadi saat rumah dalam kondisi kosong karena pemiliknya sedang mendampingi sang istri melahirkan di rumah keluarga.

Kobaran Api Mengejutkan Warga

Kobaran api pertama kali terlihat membumbung tinggi dari rumah milik Bapak Harianto. Warga sekitar yang melihat kepulan asap tebal dan jilatan api sontak terkejut dan panik. Mereka segera bergotong royong berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya, khawatir api akan merembet ke rumah-rumah tetangga yang berdempetan di area padat penduduk tersebut.

“Kami semua kaget sekali melihat api membesar begitu cepat. Langsung saja kami ambil air seadanya untuk mencoba memadamkan agar tidak menyebar ke rumah lain,” tutur salah seorang warga setempat yang ikut membantu pemadaman.

Tak lama berselang, bantuan datang dari tim Pemadam Kebakaran Lombok Barat yang segera meluncur ke lokasi setelah menerima laporan. Dengan sigap, dua unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk menjinakkan si jago merah.

Rumah Kosong, Pemilik Sedang Menunggu Kelahiran Sang Buah Hati

Menurut keterangan pemilik rumah, Harianto, ia bersama keluarganya memang sudah beberapa hari tidak menempati rumah tersebut. Istrinya sedang dalam masa persalinan, sehingga mereka memilih tinggal sementara di rumah keluarga untuk persiapan menyambut kelahiran buah hati.

“Saya dan keluarga sudah beberapa hari ini tidak tidur di rumah karena istri lagi melahirkan. Kami tinggal di rumah orang tua,” ungkap Harianto dengan nada pilu, melihat puing-puing sisa rumahnya.

Harianto menambahkan, ia masih sempat ke rumah pada Minggu siang untuk mengurus kios sembako yang ada di bagian depan rumahnya. “Setelah selesai jualan, saya tinggal pergi lagi. Yang saya ingat, listrik yang menyala hanya kulkas,” katanya. Ia menduga kuat bahwa penyebab kebakaran berasal dari korsleting listrik. “Kemungkinan besar karena korsleting listrik, posisinya dekat kios, jadi cepat sekali merembet,” tambahnya.

Seluruh barang di dalam rumah, termasuk barang elektronik seperti kulkas dan perabotan lainnya, ludes tak bersisa. “Tidak ada satu pun barang yang bisa diselamatkan. Semuanya habis terbakar,” ujar Harianto pasrah.

Akses Sulit, Damkar Berjibaku Jinakkan Api

Petugas Pemadam Kebakaran Lombok Barat menghadapi tantangan tersendiri dalam upaya pemadaman. Danton Regu 2 Damkar Lombok Barat, Husnul Khairi, menjelaskan bahwa lokasi rumah yang terbakar berada di tengah pemukiman padat penduduk dengan akses jalan yang cukup sulit.

“Kendala utama kami adalah titik rumah yang terbakar ini berada di dalam gang, sekitar 100 meter dari jalan raya,” jelas Husnul Khairi. Meskipun demikian, tim damkar berhasil mengatasi hambatan tersebut dengan cepat dan profesional.

Berkat kesigapan petugas damkar dan bantuan warga, api berhasil dipadamkan dalam waktu sekitar setengah jam. “Alhamdulillah, api tidak sampai merembet ke rumah sebelah. Ini berkat kerja sama tim dan warga yang membantu sejak awal,” kata Husnul Khairi lega.

Kerugian Ditaksir Ratusan Juta Rupiah, Penyelidikan Lanjut

Dari kejadian ini, kerugian materiil yang dialami Harianto diperkirakan mencapai sekitar 125 juta rupiah. Meskipun api telah berhasil dipadamkan, pihak berwenang masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kebakaran dan mencegah kejadian serupa terulang.

Insiden ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk selalu memeriksa instalasi listrik di rumah secara berkala dan berhati-hati dalam penggunaan peralatan elektronik, terutama di lingkungan padat penduduk yang rentan terhadap penyebaran api.