Lombok Barat, NTB – Rabu, 4 Juni 2025, menjadi hari yang penuh harapan bagi masyarakat Desa Batu Kumbung, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat. Wakil Bupati Lombok Barat, Hj. Ummi Nurul Adha Muharrar (UNA), didampingi Kepala Dinas Sosial Lobar, HK. Lalu Winengan, secara langsung menyerahkan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) kepada sejumlah warga yang membutuhkan. Bantuan ini menyasar berbagai kelompok rentan, mulai dari penyandang disabilitas, anak terlantar, hingga lanjut usia, sebagai wujud nyata kepedulian pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan sosial.
Sinergi Pemerintah Daerah dan Pusat untuk Kesejahteraan Komunitas Rentan
Penyaluran bantuan ATENSI ini merupakan hasil kolaborasi erat antara Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dengan Sentra Paramita yang berada di bawah naungan Kementerian Sosial Republik Indonesia. Program ini disalurkan secara bertahap ke 10 kecamatan di Lombok Barat, menandakan komitmen pemerintah daerah dan pusat dalam menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang memerlukan uluran tangan. Bantuan ATENSI tidak hanya sekadar pemberian materi, melainkan sebuah pendekatan holistik untuk meningkatkan kemandirian dan kualitas hidup kelompok rentan, dengan sentuhan yang hangat dan kekeluargaan.
Wakil Bupati UNA menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kementerian Sosial atas respons cepat dan tepat sasaran dalam menyalurkan bantuan ini. “Kami ucapkan terima kasih kepada Kementerian Sosial atas bantuan yang cepat dan tepat sasaran bagi warga Lombok Barat,” ujar Wabup UNA, menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan pusat demi tercapainya tujuan bersama.
Validasi Data: Kunci Akurasi dan Keadilan Penyaluran Bansos
Di tengah momen penyerahan bantuan, Wakil Bupati UNA juga memberikan penekanan khusus pada pentingnya validasi ulang data penerima bantuan sosial. Hal ini krusial untuk memastikan bahwa bantuan tersebut benar-benar sampai kepada pihak yang berhak dan tepat sasaran, sehingga prinsip keadilan dapat ditegakkan.
“Tadi dari paparan Bapak Mendagri Tito Karnavian, disebutkan kemiskinan ekstrem kita berada di angka 2 persen lebih. Ini adalah PR besar kita. Harus kita intervensi dan benahi,” ungkap Wabup UNA, menyoroti tantangan besar yang dihadapi pemerintah daerah dalam upaya mengurangi angka kemiskinan ekstrem. Pernyataan ini menunjukkan keseriusan pemerintah Kabupaten Lombok Barat dalam mengatasi permasalahan sosial yang mendasar ini.
Dari Bantuan Dasar Menuju Pemberdayaan Ekonomi Berkelanjutan
Bagi Wakil Bupati UNA, penyaluran bantuan seperti ATENSI ini hanyalah langkah awal dalam perjalanan panjang menuju pengentasan kemiskinan. Ia menekankan bahwa setelah kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi, fokus berikutnya adalah pemberdayaan ekonomi. Langkah ini dirancang untuk membantu masyarakat meningkatkan pendapatan dan secara bertahap keluar dari garis kemiskinan ekstrem.
“Kalau sudah tidak ada lagi kemiskinan ekstrem, kita tinggal fokus pada pemberdayaan. Pendapatan masyarakat harus naik, itu tujuannya,” tegasnya, menggambarkan visi jangka panjang pemerintah daerah untuk menciptakan masyarakat yang lebih berdaya dan sejahtera. Pendekatan ini menunjukkan komitmen untuk tidak hanya memberikan bantuan sesaat, tetapi juga membangun fondasi kemandirian ekonomi yang berkelanjutan.
Visi Manusiawi untuk Lombok Barat yang Berdaya
Langkah-langkah konkret seperti penyerahan bantuan ATENSI dan fokus pada validasi data serta pemberdayaan ekonomi merupakan bagian tak terpisahkan dari visi besar Wakil Bupati UNA untuk mengentaskan kemiskinan. Pendekatan yang humanis dan berkelanjutan ini diharapkan dapat membawa dampak positif yang signifikan bagi keluarga-keluarga di Lombok Barat. Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, harapan untuk melihat lebih banyak keluarga berdaya dan bahagia di Lombok Barat kian mendekati kenyataan.