BeritaEdukasiPendidikanTerkini

Gubernur NTB: Santri Harus Percaya Diri Karena Santri Pewaris Peradaban Beradab

×

Gubernur NTB: Santri Harus Percaya Diri Karena Santri Pewaris Peradaban Beradab

Sebarkan artikel ini

Lombok Barat — Gubernur NTB, Dr. Lalu Muhamad Iqbal, mengajak para santri untuk bangga terhadap jati diri mereka sebagai santri dan menanamkan rasa percaya diri sebagai generasi penerus bangsa. Pesan tersebut disampaikannya saat menghadiri Haflah Attakharruj 2025 sekaligus Haul ke-12 Almarhum TGH. Lalu Murad di Komplek Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Kampus 2, Montong Are, Kediri, Minggu (1/6).

“Pesan saya, jangan pernah minder menjadi santri. Santri itu bukanlah siswa kelas dua. Pendiri bangsa ini, Bung Karno dan Bung Hatta itu seorang santri. Kalau lihat daftar BPUPKI dan PPKI, daftar pendiri bangsa kita ini, jauh lebih dari 50% mereka punya latar belakang santri – Jadi tidak ada alasan buat kalian untuk minder menjadi santri. Banggalah menjadi seorang santri,” ucapnya.

Gubernur juga menyampaikan keunggulan santri dibanding generasi sebayanya. Menurutnya, proses perantauan santri untuk menuntut ilmu menjadikan setiap langkah mereka bernilai ibadah.

“Kelebihannya anak pondok pesantren itu ada beberapa. Satu, dia merantau karena itu setiap langkahnya sesungguhnya adalah fii sabilillah.”

Ia menambahkan bahwa para santri umumnya sudah memiliki arah hidup yang lebih jelas sejak muda, berkat tempaan yang mereka terima di pesantren.

“Yang kedua, anak-anak yang di pondok pesantren pada umumnya karena tempaan di pondok pesantren, sebelum mereka lulus, mereka sudah punya tujuan hidup. Tujuan hidupnya jelas. Anak-anak seusiamu, masih suka rebahan, generasi rebahan, masih gamang. Usia-usia gamang mencari tujuan hidup, tetapi alhamdulillah mereka yang dididik di pondok pesantren di usia seperti ini, mereka sudah punya tujuan hidup. Karena itu dia punya peluang untuk sukses lebih besar karena mulainya lebih dini,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Gubernur juga menekankan pentingnya menghargai guru sebagai sumber keberkahan ilmu. Ia mengingatkan agar para santri senantiasa mendoakan guru dan para pendidik mereka.

“Selalu yang membuat ilmu kita itu berkah adalah keikhlasan dari mereka yang sudah mengajarkan ilmunya kepada kita. Bukan saja gurumu, tetapi gurunya gurumu itu juga ikut kita doakan dan kita minta keikhlasannya. Karena itu, nanti pada saat lulus, anak-anakku, jangan lupa sering-sering mengirimkan Al-Fatihah kepada guru-gurumu, termasuk pengasuh pondok pesantrenmu dan juga kepada gurunya gurumu. Jadi itu semua kamu doakan dan kamu minta keikhlasannya,” pesannya.