BeritaBudayaDaerahEkonomiHiburan

Gemerlap Sabtu Malam di Gerung: Car Free Night Jadi Magnet Baru Warga Lombok Barat!

×

Gemerlap Sabtu Malam di Gerung: Car Free Night Jadi Magnet Baru Warga Lombok Barat!

Sebarkan artikel ini

Gerung, Lombok Barat – Setiap Sabtu malam, denyut nadi Kota Gerung berdetak lebih kencang. Taman Kota Giri Menang bertransformasi menjadi pusat kegembiraan, menyedot ribuan warga dari berbagai penjuru Lombok Barat dan sekitarnya dalam gelaran Car Free Night (CFN) yang kian populer. Sabtu malam (10/05/2025) lalu, suasana malam akhir pekan itu kembali membuktikan daya tariknya yang luar biasa.

Ummi Nurul Adha (UNA), sosok inspiratif di balik program ini, bersama Mamiq LAZ turut hadir langsung untuk memantau dan mengevaluasi jalannya acara. Sejak pertama kali digulirkan beberapa pekan lalu, CFN telah menjelma menjadi oase baru bagi masyarakat Lombok Barat. Kota Gerung yang dulunya dikenal tenang, kini memancarkan energi dan semangat yang membara.

Sepanjang Jalan Soekarno Hatta, satu jalur strategis disulap menjadi ruang publik yang hidup. Deretan tenda kuliner menggoda selera, panggung hiburan menyajikan beragam pertunjukan, arena permainan anak riuh rendah, hingga lapak-lapak yang menjajakan pakaian dan kerajinan lokal memikat pengunjung. Para pedagang kaki lima pun tak dapat menyembunyikan kegembiraan mereka, dagangan mereka laris manis diserbu pembeli. Semua aktivitas berjalan lancar dan aman berkat sinergi apik antara Dinas Perhubungan, Satpol PP, dan aparat kepolisian.

Momen yang paling menyentuh hati adalah penampilan memukau dari anak-anak dan pelajar berbagai sekolah di Lombok Barat. Mereka dengan bangga menampilkan kebolehan mereka di atas panggung, mulai dari tarian tradisional yang memukau, alunan musik yang riang, hingga atraksi seni dan budaya daerah yang mempesona. CFN bukan hanya menjadi ajang hiburan semata, tetapi juga panggung ekspresi dan wadah silaturahmi yang mempererat tali persaudaraan.

Menurut Mamiq LAZ, inisiatif CFN ini memiliki tujuan mulia, yaitu untuk menggeliatkan perekonomian masyarakat, menjaring bibit-bibit unggul di bidang seni dan budaya, serta menghidupkan kembali citra Ibu Kota Kabupaten Lombok Barat.

“CFN ini bukan sekadar ruang bebas kendaraan, tetapi juga menjadi wadah pemberdayaan bagi UMKM, pelestarian seni dan budaya, serta promosi kuliner lokal,” ungkap beliau dengan antusias.

Hasilnya pun tak main-main. Dari pantauan beberapa pekan terakhir, perputaran uang di lokasi CFN telah menembus angka ratusan juta rupiah. Sebuah pencapaian yang membanggakan di awal 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Lombok Barat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *