BeritaPeristiwaWisata

Pendaki Malaysia Terjatuh ke Jurang 100 Meter di Rinjani, Tim SAR Gabungan Bergerak Cepat

×

Pendaki Malaysia Terjatuh ke Jurang 100 Meter di Rinjani, Tim SAR Gabungan Bergerak Cepat

Sebarkan artikel ini

Lombok Utara, NTB – Kabar duka menyelimuti dunia pendakian rinjani/”>Gunung Rinjani. Seorang wisatawan mancanegara asal Malaysia, Rennie Bin Abdul Ghani, dilaporkan terjatuh dari tebing curam di jalur pendakian Torean pada Sabtu (3/5) sekitar pukul 13:00 WITA. Insiden nahas ini terjadi ketika korban bersama rombongannya tengah menuruni jalur yang terkenal menantang tersebut, usai menikmati keindahan kawasan Danau Segara Anak.

Informasi dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) menyebutkan, Rennie terperosok ke dalam jurang dengan perkiraan kedalaman yang mencengangkan, mencapai 100 meter, tepatnya di area yang dikenal dengan nama Banyu Urip. Kondisi medan yang ekstrem, dengan tebing terjal dan kemiringan yang signifikan, menjadi tantangan tersendiri bagi upaya penyelamatan. Peralatan khusus mountaineering menjadi kebutuhan mendesak untuk mengevakuasi korban dari kedalaman jurang.

Respon cepat ditunjukkan oleh Kantor SAR Mataram begitu menerima laporan kejadian. Tim rescue dari Pos SAR Kayangan dan Kantor SAR Mataram segera diterjunkan menuju lokasi kejadian.

“Kami bergerak cepat setelah menerima informasi dan langsung berkoordinasi dengan berbagai pihak,” ujar Lalu Muhammad Hilmi, Koordinator Pos SAR Kayangan, memberikan keterangan. “Selanjutnya kami bergabung dengan personel TNI, Polri, BTNGR, tim medis dari EMHC Rinjani, SAR Unit Lombok Timur, para porter yang berpengalaman, masyarakat setempat yang sigap membantu, serta unsur terkait lainnya. Sinergi ini penting untuk mempercepat dan memaksimalkan operasi SAR.”

Berbagai peralatan canggih dan khusus pun dikerahkan dalam misi penyelamatan ini. Tim SAR gabungan membawa perlengkapan mountaineering lengkap, termasuk tali karmantel, harness, dan alat ascending-descending. Selain itu, drone thermal juga diterbangkan untuk membantu memetakan lokasi korban, terutama jika kondisi visual di lapangan terbatas. Peralatan medis lengkap disiagakan untuk memberikan pertolongan pertama, bersama dengan perangkat komunikasi untuk menjaga koordinasi antar tim. Peralatan pendukung lainnya juga turut dibawa untuk menunjang kelancaran operasi.

“Upaya evakuasi saat ini sedang berlangsung intensif,” tegas Hilmi. “Seluruh tim SAR gabungan bekerja keras dan mengerahkan segala kemampuan untuk mencapai titik lokasi korban dan mengevakuasinya dengan mengutamakan keselamatan.”